Kamis, 22 April 2021

Si Hitam Manis Khas Payakumbuh

 

Menjadi lambang penghulu dalam suku Minang, makanan ini menggambarkan sosok bijaksana dan berpengalaman luas serta memiliki kelembutan hati. Awalnya, gelamai hanya dibuat untuk merayakan acara-acara perayaan dan upacara-upacara adat lainnya. Namun kini, gelamai sudah diproduksi  untuk dijual sehingga bisa ditemui di toko-toko kuliner daan oleh-oleh.

    Gelamai merupakan cemilan khas sejenis dodol atau jenang yang berkembang di Payakumbuh. Terbuat dari tepung beras ketan(pulut), gula aren, dan santan. Dalam adonan galamai ini ditambahkan kacang tanah yang disangrai, sehingga memberikan sentuhan rasa gurih renyah yang unik pada gelamai. Kemudian diolah dalam wajan besar dengan nyala api yang harus benar-benar pas, tidak boleh berhenti diaduk, serta membutuhkan waktu yang cukup lama berkisar antara 3-4 jam proses pemasakan hingga membentuk gumpalan yang liat dan berwarna kecoklatan. Gumpalan ini akan dipotong dan dibentuk sebelum adonanya dingin.


       Masalah citarasa galamai tidak sesederhana bentuknya. Dengan mencicipinya sedikit saja lidah orang Minang dapat membedakan manakah galamai asal Payakumbuh maupun daerah lainnya. Karakteristik ini memang sulit untuk didefinisikan dengan jelas karena kekhasan serta kerumitan dalam proses pembuatannya. Rasanya yang legit dan gurih membuat cemilan khas ini sangat cocok untuk dijadikan oleh-oleh untuk sanak saudara dan sahabat. Jangan khawatir, karena gelamai yang disimpan dalam tempurung kelapa diyakini bisa bertahan hingga 2 bulan.

Rabu, 21 April 2021

Si Putih Manis Khas Payakumbuh


    Bareh Randang atau Beras Rendang merupakan oleh-oleh khas kawasan Darek (Payakumbuh, Lima Puluh Kota, Agam, dan Tanah Datar) dengan olahan tepung beras yang disangrai  hingga kering kemudian dicampurkan dengan cairan gula dan santan yang telah dimasak. Wujud dari hasil percampuran ini seperti gumpalan kalis berwarna putih dengan tekstur lunak tetapi memiliki permukaan kasar dan bercitarasa manis. Gumpalan tersebut diletakkan pada sebuah wadah datar dan dibentuk menjadi bulatan atau persegi empat pipih. Setelah itu, Bareh Randang disajikan dengan dipotong melintang dan memanjang.


    Biasanya Bareh Randang disajikan dalam suatu prosesi adat, terutama pernikahan. Digunakan untuk manjapuik marapulai, yaitu menjemput mempelai laki-laki untuk dibawah ke rumah mempelai wanita. Bareh randang juga disajikan pada saat niniak mamak (sesepuh kaum) berkumpul dalam suatu pertemuan adat. Saat ini, Bareh Randang juga bisa disajikan sebagai cemilan untuk bersantai.

Selasa, 20 April 2021

Rumah Bernuansa Eropa Di Sumatera Barat

 

        Sumatera Barat punya Rumah Berbie?, rumah ini merupakan rumah milik warga yang berdiri berdiri sejak tahun 2006 silam. Rumah yang memiliki arsitektur bangunan berwarna putih yang mirip perumahan di Eropa, berbentuk bak kastil-kastil layaknya intro di film besutan Disney atau film-film imajinasi Eropa seperti Hary Potter. Memiliki 6 kamar, halaman hijau yang luas, dan juga terdapat 3 tiang bendera kebangsaan Indonesia berdiri sejajar di depannya yang membuat rumah ini sangat menarik untuk dikunjungi.

Rumah ini benar-benar mampu menarik pengunjung yang penasaran dengan kemegahannya, hal ini dibuktikan dengan selalu ramainya pengunjung yang datang terutama muda-mudi, baik dari lokal ataupun dari luar daerah yang berlomba-lomba mendatangi  tempat ini untuk berburu foto selfie, mengabadikan momen bersama, atau sekedar bersantai menikmati waktu, tempat ini menjadi lokasi favorit untuk foto prewedding bagi pasangan yang akan menikah. Bahkan, rumah ini juga pernah dijadikan sebagai lokasi syuting film Danur 3 yang dibintangi oleh Prilly Latuconsina. 


Untuk dapat melihat dan menikmati foto di tempat ini kita hanya perlu menempuh perjalanan lebih kurang 11 kilometer, atau 20 menit dari pusat kota Payakumbuh. Tepatnya berada di Jorong Kuranji, Kenagarian Guguak VIII Koto, Kecamatan Guguak, Kabupaten Lima Puluh Kota. Jangan takut tersesat, karena lokasi ini sudah ditandai di Google Maps, sehingga tempat ini mudah ditemukan.

Minggu, 18 April 2021

Pesona Keindahan Alam Gunung Bungsu


        Terletak di kenagarian Taeh Bukik, Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatera Barat, berjarak sekitar 14 – 15 kilometer dari pusat kota Payakumbuh. Gunung Bungsu merupakan gunung yang tidak terlalu tinggi, berada sekitar 1102 meter di atas permukaan laut sehingga cocok untuk pendaki pemula. Jika ingin berkemah disini, sebaiknya datang pada sore hari agar mendapatkan momen sunset, suasana lampu kota, dan sunrise dipagi hari. Tak hanya untuk para pendaki, gunung ini juga dijadikan sebagai tempat latihan oleh pecinta paralayang. Pada sore hari, tempat ini mulai diramaikan oleh para atlit untuk latihan. Gunung Bungsu pernah menjadi tuan rumah pada saat Kejurnas XC Paralayang yang di adakan pada tahun 2015.

Selain itu, gunung ini juga sering digunakan sebagai jalur track olahraga sepeda gunung. Struktur jalur lintasannya berupa tanah berwarna merah melewati jalur yang menanjak dan menurun dengan kondisi yang cukup terjal dan curam, serta sangat ekstrim  sehingga diperlukan kendali dan keahlian khusus untuk dapat melintasinya. Apabila hujan turun, maka track ini biasanya akan lebih licin.

Jumat, 16 April 2021

Wajah Baru Pemandian Batang Tabik


Batang tabik merupakan tempat pemandian alam nan menawan hati. Bersumber dari mata air yang tak pernah berhenti mengeluarkan air meskipun musim kian silih berganti, konon katanya air yang ada disini berasal dari Danau Singkarak atau lebih tepatnya berasal dari mata air Gunung Sago. Sehingga, kejernihan dan kesegarannya tidak perlu diragukan lagi.

        Awal mulanya, pemandian Batang Tabik hanya memiliki 3 kolam, yaitu kolam anak, dewasa, dan juga ibu. Nah, di kolam ibu inilah kita menemukan sebuah pemandian alami dan belum disentuh seperti dua kolam lainnya yang dasarnya sudah dipoles dengan lantai keramik. Dasar kolam ibu yang berpasir dan bebatuan sehingga membuatnya sangat jernih, menyejukkan, ditambah lagi dengan ribuan ikan air tawar warna-warni yang membuat suasana semakin asyik bagai menyelami lautan. Jangan khawatir airnya akan berbau amis dan kotor, karena kolam ini merupakan kolam yang langsung dialiri oleh mata air yang menjadi sumber air kolam ini sehingga airnya selalu bersih dan tidak amis.

Kini pemandian Batang Tabik hadir dengan wajah baru. Sebagai waterpark terbaru di sekitar Lima Puluh Kota, taman rekreasi air ini siap menjamu pengunjungnya melalui sederet wahana dan beberapa fasilitas tambahan meliputi area kuliner, pondok santai, toilet, ruang ganti pakaian, musholla, area parkir, dan lainnya seperti yang ada di waterboom pada umumnya.


        Untuk dapat menikmati pemandian Batang Tabik kita akan dikenakan biaya Rp 10.000 per orang. Sedangkan tiket untuk masuk ke Waterpark Batang Tabik kita akan dikenakan biaya weekday Rp 40.000, sedangkan weekend Rp. 50.000 per orang. Waktu operasional wisata air ini mulai pukul 8.00 WIB – 17.30 WIB. Adapun letak objek wisata air ini berada di desa Batang Tabik, Kecamatan Sei Kamuyang, Kabupaten Lima Puluh Kota, Provinsi Sumatera Barat.

Selasa, 13 April 2021

Pesona Purbakala Di Lima Puluh Kota



        Memiliki keindahan alam yang mempesona serta memiliki situs peninggalan purbakala yang dapat dijadikan sebagai objek wisata budaya dan penelitian. Nageri Maek memiliki peninggalan sejarah berupa menhir, sehingga dijuluki Nagari 1000 menhir. Terletak di nagari Maek, Kecamatan Bukit Barisan, Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatra Barat.


        Menhir menurut arkeologi digunakan untuk tujuan religious dan memiliki makna simbolis sebagai sarana penyembahan arwah nenek moyang. Dengan fakta tersebut orang sangat tertarik untuk mengunjungi dan melihat sendiri bukti sejarah peradaban nenek moyang. Di Maek kita bisa menyaksikan hamparan keindahan alam yang masih asri dan bukti sejarah yang masih terjaga menjadi bukti bahwa nenek moyang orang Minangkabau sudah ada sejak lama, dengan peradabannya yang sudah lama sebelum zaman prasejarah.

Sabtu, 10 April 2021

Menilik Sate Khas Payakumbuh

 

pribadi

            Sate Danguang-Danguang adalah sate khas Payakumbuh yang bentuknya berbeda dengan sate Padang biasanya. Danguang-Danguang sendiri merupakan sebuah kecamatan yang berada sekitar 15 kilometer di sebelah utara Payakumbuh, Sumatera Barat.

Meskipun sama-sama menggunakan daging sapi atau daging ayam,  dan dipanggang di atas bara dari tempurung kelapa sambil diolesi minyak dari bawang goreng plus lemak cair sehingga menciptakan rasa yang gurih serta wangi yang khas. Akan tetapi, kuah yang digunakan untuk menyiram sate berbeda. Sate Padang biasanya disiram dengan kuah berwarna merah serta kental dan rasanya cukup tajam karena menggunakan rempah tajam seperti cabai, daun jeruk purut, dan bawang merah. Sedangkan sate Danguang-Danguang kuahnya lebih ke warna kuning dengan komposisi bumbu yang sedikit berbeda, yaitu menggunakan rempah berasa segar seperti ketumbar, lengkuas, dan jahe.

Selain rasanya lebih ringan dan tidak seberat sate Padang, sate Danguang-Danguang juga berkesan agak manis, karena dicampur sedikit gula aren (gula merah). Selain itu, ada campuran santan dalam proses pembuatan kuah sate Danguang-Danguang sehingga membuatnya benar-benar berbeda dengan sate Padang pada umumnya, dan sangat khas Payakumbuh. Untuk harganya sendiri, sate Danguang-Danguang bandrol dengan harga Rp 20.000 per porsinya.

Kedai Nasi Fenomenal Dan Legendaris Di Kota Payakumbuh

 


          Bagi pencinta gulai daging dan jeroan khas Minang, kedai Nasi Nanak inilah surganya. Kedai nasi yang terletak di Jalan Gambir, Daya Bangun, Kecamatan Payakumbuh Barat, Kota Payakumbuh, Sumatera Barat. Menyediakan berbagai jenis gulai atau kalio usus, jeroan sapi, cancang daging, dendeng rabu, dan banyak lagi olahan dengan cita rasa tradisional Payakumbuh yang rasanya sangat lezat. Keistimewaan Nasi Nanak terletak pada gulai jeroannya yang memang sangat lezat, bumbunya terasa, wangi, dan gurih.

Kedai Nasi Nanak ini sudah puluhan tahun berdiri dan selalu saja ramai dikunjungi sampai saat ini. Harganya pun sangat terjangkau, hanya Rp 17.000 per porsi untuk nasi gadang (nasi besar) dan Rp 11.000 per porsi untuk nasi ketek (nasi kecil). Kedai ini buka dari jam 06.30 WIB sampai dengan jam 13.00 WIB, tetapi disarankan untuk datang kesini pada pagi hari, karena biasanya jam 11.00 WIB atau jam 11.30 WIB lauknya sudah habis atau sold out.

Rabu, 07 April 2021

Menilik Konstruksi Nasional Karya Anak Bangsa

 

Berada di kawasan hutan suaka alam dengan panjang total 943 meter dan jalan penghubungnya sepanjang 2.089 meter, ruas jalannya seperti zig-zag menuruni lereng bukit. Jalan layang Kelok Sembilan menjadi salah satu kebanggan pariwisata Indonesia, jembatan ini dikatakan sebagai ikon konstruksi nasional yang monumental. Bagaimana tidak, jembatan ini merupakan karya anak bangsa dengan menggunakan konsep green construction serta memanfaatkan produksi dalam negeri. Dibangun pada tahun 2011 dan selesai pada tahun 2013 yang diresmikan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

@ekploresumbar

            Jembatan ini menjadi penghubung antara Provinsi Sumatera Barat dengan Provinsi Riau. Jalan ini membentang sepanjang 300 meter di Jorong Ulu Air, kecamatan Harau, Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatera Barat. Memiliki tikungan yang tajam dan lebar sekitar 5 meter, bebatasan dengan jurang, dan diapit oleh dua perbukitan di antara dua cagar alam : Cagar Alam Aia Putiah dan Cagar Alam Harau.

Kemegahan jembatan ini terasa saat berkendara melintas dari bawah jembatan, fondasi memutar dan menopang rangkaian jembatan itu menjadi salah satu pemandangan yang menarik. Di jembatan ini disediakan bebrapa spot atau lokasi untuk ber-swafoto dengan latar belakang yang sangat indah. Selain itu, di Kelok Sembilan juga terdapat warung-warung  yang memungkinkan para pengendara untuk rehat sejenak sambil menikmati pemandangan Bukit Barisan di sekitarnya.

Goa Alam Di Puncak Kota

 

Ngalau Indah adalah salah satu objek wisata yang terletak di Kota Payakumbuh. Objek wisata ini menggabungkan keindahan panorama kota dengan suasana wisata alam yang menyenangkan. Terletak sekitar 4 kilometer dari pusat Kota Payakumbuh atau 31 kilometer dari Bukittinggi. Memasuki Ngalau, pengunjung akan disambut dengan sebuah ukiran dari batu yang menyerupai gajah. Pada bagian lain Ngalau, terdapat batu tira yang berwarna putih, apabila terkena sorotan cahaya lampu akan memantulkan cahaya kemilau yang begitu indah.

Terdapat beberapa fasilitas seperti taman bermain, kolam renang, warung makan dan jajanan yang membuat ngalau indah menjadi tujuan wisata favorit yang tidak boleh dilewatkan  saat ke kota Payakumbuh. Di Ngalau Indah ini juga terdapat goa alam yang disebut dengan Goa Ngalau Indah. Tiket masuk Goa berkisar antara Rp 5.000 - Rp 10.000 per orang.


Berada di atas perbukitan yang membuat para wisatawan dapat melihat panorama kota Payakumbuh yang menyuguhkan perpaduan tata bangunan perkotaan, hijaunya pepohonan dan hamparan sawah yang begitu luas yang terhampar di depan mata.  Goa ini memiliki ruang yang cukup luas, terdapat ornamen khas goa yaitu stalakmit dan stalaktit dengan beraneka macam bentuk yang indah dan eksotis. Tak ketinggalan pula hewan epidemis goa yaitu kalelawar yang menampakkan diri dengan bergelantungan di atap-atap goa. Dinding-dinding goa dengan tekstur berongga-rongga, ditambah beberapa jembatan buatan yang menarik untuk dijadikan sebagai spot atau lokasi berfoto-foto.

Minggu, 04 April 2021

Harau Dream Park

        Tak hanya menyuguhkan bentangan alam yang indah nan memukau. Lembah Harau kini menjadi destinasi wisata kekinian dengan dandanan wisata nuansa dunia. Semuanya bisa ditemukan di Harau Dream Park, sebagai salah satu wahana di Kampung Sarosah.  Harau Dream Park, merupakan taman rekreasi yang menawarkan berbagai wahana miniatur ikon wisata dunia dengan nuansa asri dari Lembah Harau. Objek wisata ini cocok sekali untuk dikunjungi oleh semua kalangan.  Untuk menikmati semua wahana Dream Park, kita hanya perlu membayar senilai Rp.35.000,- per orang sebagai tiket masuk lokasi Harau Dream Park, Kampung Sarosah. Taman wisata ini dibuka mulai pagi hingga sore hari. Kita bebas berkeliling dan foto  dimana saja, atau jika ingin mendapatkan hasil foto terbaik, disini juga menyediakan jasa foto langsung jadi seharga Rp.10.000,- per cetak.

       
Harau 
Dream Park disuguhi sebagai objek instagramble, seperti menghadirkan konsep Kampung Eropa, Kampung Jepang, dan Kampung Korea. 
Kampung Eropa disuguhkan dengan banyak miniatur bangunan-bangunan terkenal yang ada di Eropa. Menara Eiffel, ikon romantis dari Paris berlatarkan tebing yang menjulang tinggi yang akan memanjakan mata pengunjung. Eitsss,, tak ketinggalan, disini pengunjung dapat menikmati Harau Dream Park melalui jalur air. Cukup dengan menyewa perahu air yang sudah disediakan oleh pengelola, pengunjung dapat menikmati nuansa kampung Eropa melalui jalur air.

@harauvalley

        Kampung Jepang disini terasa sangat nyata dengan detail ornamen yang ada pada bangunan. dengan konsep Zen Garden yang menjadi ciri taman Jepang, tak ketinggalan pohon sakura artificial juga menghiasi sudut objek wisata ini. 

        Selanjutnya Kampung Korea. Kampung Korea disusun seperti komplek dengan tampak muka rumah khas Korea, sehingga pengunjung dapat menikmati suasana khas pedesaan di Korea. Salah satu spot favorit di kampung Korea adalah di bawah pohon kering.

        Selain itu, juga ada rumah warna-warni ala Belanda, lengkap juga dengan kincir angin nan megah, taman-taman bunga dan tulisan ‘Amsterdam.’ Dan disini kita juga dapat menyewa pakaian adat Jepang dan Korea loh. Penyewaan pakaian adat ini banyak diminati wisatawan lokal sehingga menyebabkan antrian di akhir pekan.

@harauvalley

        Bagi pengunjung yang menyukai tantangan, taman ini menyediakan wahana adventure seperti out bound, flying fox, dan juga zip line bike. Wahana ini dapat dimainkan oleh anak-anak dan juga dewasa.

Fasilitas umum seperti toilet, area parkir, dan mushala sudah tersedia dengan baik. Bagi pengunjung yang ingin bermalam juga tersedia berbagai macam penginapan, pengunjung dapat memilih penginapan yang sesuai budget dan beberapa fasilitas yang ditawarkan. Harganya pun terjangkau, mulai dari Rp 50.000 hingga Rp 2 juta per malam. Biasanya saat momen liburan, homestay disini akan dipenuhi wisatawan terutama yang berasal dari mancanegara sehingga pada hari-hari besar tersebut biasanya akan kesulitan mencari penginapan. 

Penginapan disini sangat tradisional dan unik khas Sumatera Barat dilengkapi dengan gonjong (berbentuk tanduk kerbau) di atap. Material rumah masih terbuat dari kayu bahkan perabotan rumah sangat khas minang kabau. Kondisi Homestay cukup bersih. Kamar mandi menggunakan air pancuran yang berasal dari air terjun Lembah Harau sehingga airnya sangat segar khas pegunungan. Adapun beberapa rekomendasi penginapan di Harau Valley meliputi: Faizeh Homestay, Sarasah Boenta Homestay, A Family Homestay 'Dangau Pitossa', Rumah Abdoe cafe and Homestay, Abdi Homestay.

Tak hanya itu, ternyata Lembah Harau juga memiliki Kampung Inggris loh. Tak perlu jauh-jauh ke Jawa Timur, kini masyarakat bisa belajar Bahasa Inggris di Lembah Harau, Sumatera Barat. Belajar di Kampung Inggris Lembah Harau Bisa Menjadi pilihan wisata edukasi bagi para pelajar dan pekerja. Paket yang ditawarkan yaitu sekitar 2 minggu hingga 12 minggu, paket ini sudah termasuk simulasi TOEFL dan IELTS. Tak perlu khawatir soal tempat tinggal, karena disini sudah disediakan fasilitas berupa asrama.


Bentangan Dinding Alam Di Ujung Timur Sumatera Barat

        Berbicara tentang Sumatera Barat memang tidak akan pernah ada habisnya. Ia terkenal dengan kekayaan wisata alamnya yang layak dipertimbangkan sebagai salah satu tujuan wisata untuk liburan. Salah satunya yang tidak bisa dilewatkan adalah Lembah Harau.

        

@eksploresumbar

        Terletak di kecamatan Harau, Kabupaten Lima Puluh Kota, Provinsi Sumatera Barat. Berada sekitar 145 km dari kota Padang dan sekitar 47 km dari Bukittinggi atau sekitar 18 km dari Kota Payakumbuh dan 2 km dari pusat Pemerintahan Kabupaten Lima Puluh Kota. Tidak heran jika akses menuju objek wisata yang satu ini cukup terbilang mudah. Kita bisa mencek lokasinya melalui google maps. 

Rute yang paling umum untuk menjangkau Harau adalah melalui rute Padang-Payakumbuh. Setelah membelah Kota Payakumbuh, kita melewati perbatasan gerbang masuk Kabupaten Lima Puluh Kota. Dari pintu gerbang hingga area parkir berjarak sekitar 3,5 km. Jika naik angkutan umum, ongkosnya sebesar Rp 20.000 per orang. Dari sana, kita masih harus menyambung dengan bis jurusan Sari Lama (Lamaksari), lalu dilanjutkan dengan naik ojek sekitar 5km.

Hanya ada satu jalur untuk memasuki Lembah Harau ini. Karena itu, ada sebuah gerbang yang akan memberikan karcis masuk untuk kamu yang ingin berwisata kesana. Harga tiket masuk Lembah Harau tersebut adalah Rp. 5.000,- per orangnya.

@eksploresumbar

        Sepanjang perjalanan, di sisi kiri dan kanan kita akan disambut hamparan sawah hijau ataupun kuning yang permai. Keindahan panorama sawah dengan latar dinding tebing alam yang membentang merupakan salah satu keunikan tersendiri yang dimiliki area wisata ini. Tempat ini dikelilingi batu granit terjal berwarna-warni dengan ketinggian 100 sampai 500 meter. Ditambah lagi, terdapat banyak sekali spot cantik dan instagramable yang dapat di manfaatkan untuk mengabadikannya di media sosial kamu. 

Banyak hal yang bisa kamu lakukan saat berkunjung ke Lembah Harau ini, seperti bersampan di sungai-sungai kecil nan jernih, uji nyali melewati air terjun di antara tebing-tebing tinggi, menyegarkan diri di bawah air terjun, panjat tebing, berjalan-jalan di tengah sawah merasakan suasana pedesaan, dan juga kamu bisa seru-seruan naik kuda loh. Aktivitas lain yang diminati pengunjung  Harau adalah trekking yang merupakan bagian dari paket wisata yang ditawarkan di beberapa penginapan di sekitar Harau. Biasanya aktivitas trekking lebih diminati oleh wisatawan mancanegara,  melewati jalan setapak menanjak di sisi tebing hingga menuju puncak dan wajib dipandu oleh pemandu lokal yang sudah mengetahui dan memahami kondisi medan. 

Lembah Harau ini terdiri dari tiga kawasan yaitu Resort Aka Barayun, Resort Sarasah Bunta, dan Resort Rimbo Piobang. Dan setiap Resort ini memiliki keindahannya masing-masing. Resort Aka Barayun memiliki keindahan air terjun dan kolam renang ditambah nuansa alam yang asri. Selain itu juga berpotensi untuk pengembangan olah raga panjat tebing karena memiliki bukit batu yang terjal sehingga membuat para pecinta panjat tebing menemukan surganya.

Resort Sarasah Bunta terletak disebelah timur Aka Barayun, memeliki 4( empat) air terjun (Sarasah Aie Luluih, Sarasah Bunta, Sarasah Murai dan Sarasah Aie Angek ) dengan telaga dan pemandangan yang indah seperti ; Sarasah Aie Luluih, dimana pada sarasah ini air yang mengalir melewati dinding batu dan dibawahnya mempunyai kolam tempat mandi alami yang asri.

Di pinggir jalan menuju kawasan air terjun Sarasah Bunta, kita akan menemukan penjual tanaman hias. Yang paling mencuri perhatian adalah tanaman unik berbulu  Pakis Monyet. Jika berminat memelihara Pakis Monyet di rumah, cara memeliharanya cukup mudah. Letakkan tanaman dalam wadah yang berisi air. Jika disiram dengan rutin, niscaya tanaman berbulu ini akan tumbuh subur.

Dengan segala keindahan yang ditawarkan oleh Lembah Harau maka sudah sepatutnya kita menjadikannya sebagai salah satu destinasi wajib dikunjungi saat berwisata ke Sumatera Barat. Untuk wisatawan yang ingin menikmati suguhan budaya Minangkabau di Harau, masyarakat setempat biasanya mengadakan festival budaya dan seni yakni Pasa Harau. Festival ini diadakan pada bulan Agustus-September, pada festival ini wisatawan dapat melihat pertunjukan budaya dan mencicipi kuliner lokal khas nagari Harau. Eittsss,, jangan sampe ketinggalan untuk mengunjungi kios-kios souvenir untuk sekadar membelikan oleh-oleh khas Sumatera Barat sebagai kenang-kenangan kepada keluarga dan sahabat.

Minggu, 28 Maret 2021

Pesona Tersembunyi Dibalik Hutan Harau

 

Lembah harau merupakan destinasi wisata alam yang sangat eksotis. Tak hanya memiliki tebing-tebing terjal yang menjulang tinggi, Lembah Harau juga memiliki banyak air terjun indah baik yang sudah dikenal maupun yang masih tersembunyi. Salah satunya adalah Sarasah Murai. Sarasah adalah sebutan lain dari air terjun oleh masyarakat Minangkabau. Sarasah Murai merupakan sebuah air terjun tersembunyi yang jarang didatangi, karena lokasinya yang berada cukup jauh ke pedalaman Desa Harau, terletak di Jorong Gontiang, Kenagarian Harau, Kabupaten Lima Puluh Kota yang memiliki daya tersendiri bagi kalangan traveler.

Perjalanan menuju lokasi awal trekking cukup jauh, yaitu sekitar 10 kilometer dari pintu masuk kawasan Lembah Harau, jalur yang ditempuh tidaklah mudah, melewati jalan beraspal dan jalan tanah merah serta bebatuan. Sesampainya di lokasi awal trekking, pengunjung akan disuguhkan panorama serba hijau sejauh mata memandang, melewati hutan kayu manis, kebun coklat milik warga sekitarnya. Hanya sekitar 5-10 menit dari tempat parkir pengunjung akan sampai di lokasi air terjun,


        


        Dengan latar belakang bukit granit dan memiliki 7 tingkat serta airnya yang sangat jernih, membuat air terjun ini justru lebih bagus, lebih indah, dan lebih alami dibandingkan dengan beberapa air terjun lainnya yang ada di Lembah Harau. Semua tingkatan air terjun ini bisa dikunjungi, tetapi harus memiliki keberanian lebih dan harus dipandu oleh orang yang berpengalaman. Karena, jalur trekking yang dilalui untuk menempuh setiap tingkat sangat terjal, bahkan dibutuhkan tali webbing guna mempermudahkannya.

Jumat, 26 Maret 2021

Semburat Jingga Di Buper Guak Lago

 

Terletak di Jorong Kampuang Dalam, Limbanang, Kecamatan Suliki, Kabupaten Lima Puluh Kota, yaitu Buper (Bumi Perkemahan) Guak Lago. Berjarak sekitar 20 kilometer dari pusat kota Payakumbuh. Menjadi daya tarik tersendiri bagi penikmat sunrise dan sunset dari puncak bukit yang dikelilingi oleh awan. Putihnya karpet awan membentang sejauh mata memandang, tak heran jika tempat ini menjadi spot favorit para fotografer yang ingin mengabadikan indahnya sunrise maupun sunset.

Untuk memasuki kawasan Buper Guak Lago, pengunjung tak perlu membayar tiket masuk, tapi  hanya dikenakan biaya parkir kendaraan roda dua Rp 2.000 dan roda empat Rp 5.000. Menuju puncak, pengunjung harus mempersiapkan tenaga ekstra karena akan menempuh medan yang cukup berat, yaitu pendakian dengan kemiringan sekitar 30-40 derajat. Dibantu dengan jenjang buatan dan pegangan tangan di sisi kiri, jadi tidak perlu takut untuk pendaki pemula. Memakan waktu sekitar 5-10 menit melakukan pendakian, pengunjung akan sampai di puncak bukit yang menjadi lokasi Buper Guak Lago.

Terdapat beberapa spot foto yang menjadi andalan di Buper Guak Lago, yaitu latar pemandangan dengan tulisan Buper Guak Lago, bola api, anjungan dengan pemandangan indah, kapal Nabi Nuh, bunga Raflesia, dan rumah pohon tempat beristirahat. Selain itu, di lokasi ini pengunjung juga dapat menikmati kuliner khas Kampung Limbanang, seperti gulai pongek 1000 daun, gulai paluik, dan randang karambia cukia.

Senin, 22 Maret 2021

Menikmati Alam Ditemani Kopi Murni


Menjadi minuman yang banyak digemari dan dikonsumsi masyarakat, kopi memiliki rasa yang patih bercampur dengan manisnya gula sehingga memberikan cita rasa yang nikmat. Tak hanya itu, sajian kopi yang dihidangkan dengan susu dan creamer juga menciptakan perpaduan rasa yang sempurna dalam setiap tegukannya.

        Lima Puluh Kota menawarkan tempat nongkrong berkonsep ruang terbuka hijau, di mana kita bisa menikmati seduhan kopi yang disuguhkan dengan pemandangan alam yang luar biasa. Namanya Gudang Kopi Kubua Jawi Camp. Berlokasi di Jorong Subaladuang, Nagari Sungai Kamuyang, Luak, Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatera Barat. Lebih kurang 20 kilometer dari pusat kota Payakumbuh, bisa ditempuh dengan kendaraan roda dua maupun empat.

Ditempat ini, kita bisa menikmati kopi asli Lima Puluh Kota. Spesialnya lagi, biji kopinya langsung digrinder di lokasi. Menu kopinya pun beragam, tak hanya tubruk, kopi khas Lima Puluh Kota ini juga diolah menjadi capucinno, latte, dan jenis-jenis kopi kekinian lainnya. Untuk warung kopi ini dibuka mulai pukul 09.00 WIB dan tutup pukul 09.00 WIB.

        Nikmatnya sajian kopi hangat ditemani suara angin, suara binatang, burung liar dan serangga, seolah sahut menyahut, melantunkan satu irama menambah indahnya suasana dalam menikmati kopi. Apalagi sore hari, menikmati suasana senja yang merah merona dan gemerlap lampu kota dimalam hari yang tak mau kalah memukau bagi para pengunjung yang sedang menikmati kopi di tempat ini. Tak hanya itu, pengelola ditempat ini juga menjadikan lokasi ini sebagai aera camping bagi pecinta alam.

Minggu, 21 Maret 2021

Jembatan Kaya Sejarah, Dengan Nilai Wisata Yang Indah


        Sebuah jembatan yang tercatat sebagai cagar budaya di Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Sumbar, berlokasi di Jl. A. Yani, kelurahan Ibuh, Payakumbuh Utara, Payakumbuh, Sumatera Barat. Dibangun pada tahun 1818 dan memiliki panjang 40 meter dengan menggunakan arsitektur kuno. Jembatan yang menghubungkan Pasar Payakumbuh dengan Labuah Basilang dan nagari Aia Tabik ini ternyata memiliki sejarah yang berkaitan erat dengan masa penjajahan Belanda.

            Dibalik keindahan Jembatan Ratapan Ibu, tersimpan cerita pilu tentang perjuangan para pemuda ranah Minang dalam merebut kemerdekaan. Bagaimana tidak, jembatan ini merupakan tempat eksekusi para pejuang kemerdekaan oleh tentara Belanda pada zaman penjajahan. Para pejuang kemerdekaan Indonesia yang tertangkap digiring menuju jembatan tersebut, lalu disuruh berbaris di bibir jembatan. Setelah itu, mereka dieksekusi dengan tembakan senjata api, sehingga tubuh mereka langsung jatuh ke Batang Agam dan dihanyutkan arus deras. Masyarakat, terutama kaum wanita, setiap menyaksikan eksekusi itu hanya bisa menangis melihat para pejuang bangsa ditembaki, lalu mati dan jasadnya jatuh ke sungai yang kemudian hanyut terbawa arus sungai.

        Untuk mengenang kekejaman Belanda dan perjuangan para pejuang yang di bantai di jembatan ini, maka dibangun monumen ratapan ibu. Sebuah patung wanita paruh baya mencerminkan seorang ibu yang mengenakan pakaian khas Minang dan menunjuk kearah jembatan seolah-olah sedang menangis menyaksikan kekejaman tentara Belanda di area jembatan tersebut.

Kini, kawasan jembatan Ratapan Ibu sudah mulai dikembangkan menjadi Ruang Terbuka Hijau yang menjadikannya sebagai salah satu tempat bersantai favorit di pagi atau sore hari. Udara segar yang terasa disini dijamin mampu menghilangkan kepenatan yang kita rasakan, sangat cocok untuk tempat menghilangkan stress dari keramaian kota.

Sabtu, 20 Maret 2021

Transformasi Kota Biru Menjadi Kampung Rendang Payakumbuh

         Payakumbuh merupakan sebuah kota kecil yang menawarkan tatanan kota yang indah, memiliki beragam wisata, kuliner, budaya yang unik, serta penduduknya yang ramah sehingga membuatnya mendapat julukan sebagai Kota Biru.  Salah satu kuliner khasnya yang terkenal adalah randang atau rendang. Masakan daging asli yang dimasak menggunakan aneka rempah-rempah dan santan serta proses pembuatan rendang yang memakan waktu cukup lama dan rumit  ini menghasilkan cita rasa yang gurih, asin, manis, dan berempah yang sudah sangat akrab di lidah kita.


        Pada akhir 2018, Pemerintah Kota Payakumbuh mempromosikan daerahnya sebagai Kampung Rendang. Kini Payakumbuh memiliki ciri khas tersendiri dengan ikon “City of Randang”. Setelah bertransformasi menjadi Kampung Rendang, industri rendang di Kota Payakumbuh mengalami perkambangan yang pesat dengan terbentuknya UPTD Pusat Pelayanan dan Pengembangan Rendang, dibawah koordinasi Dinas Tenaga Kerja dan Perindustrian Kota Payakumbuh dan bekerjasama dengan Balai Besar POM di Padang.

UPTD Pusat Pelayanan dan Pengembangan Rendang mengelola khusus Sentra IKM Rendang Kota Payakumbuh yang terletak di Nagari Lampasi Tigo Nagari, kecamatan Payakumbuh yang dirintis oleh 37 IKM yang tergabung. Rata-rata setiap IKM yang ada di Payakumbuh memproduksi 31 kilogram rendang per hari, jika dikalkulasikan seluruh IKM bia berproduksi sekitar 1.147 kilogram atau lebih dari 1 ton. Saat ini di Sentra IKM Rendang sudah berhasil menghasilkan 9 varian rendang yaitu: rendang daging sapi, rendang daging ayam, rendang belut, rendang telur, rendang paru kering dan basah, rendang tuna, rendang jamur, dan pasta rendang. Target pemasaran produk olahan rendang ini adalah konsumsi lokal, pasar tradisional, pasar modern, luar daerah, pasar nasional dan internasional.

Jumat, 19 Maret 2021

Arsitektur Minangkabau Di Masjid Tua

 

        Masjid  Tuo Koto Nan Ampek atau disebut Masjid Gadang Balai Nan Duo merupakan masjid tertua yang ada di Kota Payakumbuh, berdiri sekitar tahun 1840. Berlokasi di kelurahan Balai Nan Duo, Kecamatan Payakumbuh Barat, Kota Payakumbuh, Sumatera Barat.

Memiliki arsitektur klasik Minangkabau yang masih tetap bertahan meskipun terpaan cuaca dan pergantian musim datang silih berganti. Secara umum bangunan masjid berbentuk panggung dengan ornamen ukiran tradisional khas Minangkabau. Hampir keseluruhan bangunan berbahan dasar kayu, sementara atap masjid ini berbentuk piramida berundak dengan tiga tingkat, bagian atap teratas memiliki bentuk melancip. Meskipun telah berulang kali mengalami renovasi, bentuk bangunan tetap dipertahankan sesuai dengan aslinya.

Masjid ini terdiri dari beberapa bangunan. Bangunan utaman adalah masjid yang berada dibagian tengah, kemudian bangunan tambahan berupa perpustakaan, TPA, wc, dan rumah garin, bangunan dari bahan bata berspesi berbentuk kerucut, dan tempat parkir. Di sisi barat daya masjid ini terdapat makam Tuanku Nan Cheduk. Beliau merupakan salah satu pribumi yang di angkat Belanda sebagai Regent atas jasa-jasanya.

Minggu, 14 Maret 2021

Hujan Deras, Jembatan Penghubung Dua Nagari Tak Dapat Diakses

         Jembatan penghubung antara Kecamatan Guguak dan Kecamatan Akabiluru yang terletak di Nagari Simpang Sugiran ambruk akibat naiknya debit air setelah hujan deras yang melanda beberapa kawasan di Kabupaten Lima Puluh Kota. Akibat debit air naik, dua orang warga setempat sempat terseret arus. Kejadian ini terjadi pada, Sabtu malam.

        Jembatan yang menjadi akses utama nagari ini terputus total, sehingga tidak ada satu kendaraanpun yang bisa melewati jalan ini. Akibatnya, warga yang membutuhkan akses ke Kota harus memutar jauh dengan jarak tempuh yang lama, yakni melewati Nagari Suayan.

        Melihat kejadian itu, Bupati dan Wakil Bupati Lima Puluh Kota, Safaruddin Dt. Bandaro Rajo – Rizki kurniawan Nakasri beserta Forkomipda dan beberapa pimpinan OPD turun langsung ke lokasi ambruknya jembatan itu pada, Minggu, 14 Maret 2021.

        Ia mengatakan, Pemerintah Kabupaten Lima Puluh Kota sangat peduli, dan akan segera menangani agar akses jalan penghubung ini segera dapat terlewati,’ Safaruddin.

        Mewakili masyarakat, salah satu tokoh masyarakat Nagari Simpang Sugiran, Iswaris Chan mengucapkan ribuan terimakasih pada Bupati dan jajaran Pemerintah Kabupaten Lima Puluh Kota, karena mereka turun langsung untuk meninjau kondisi mereka saat ini. Mereka juga berharap jembatan ini segera dibangun kembali secara permanen agar dua Nagari ini dapat terhubung kembali.

Jumat, 12 Maret 2021

Kampung Adat Lima Puluh Kota



@sudutpayakumbuh

        Minangkabau terkenal dengan ciri khasnya yaitu Rumah Gadang. Ya, hampir diseluruh wilayah Sumatera Barat, terutama daerah pedesaan dapat ditemui Rumah Gadang. Jika dahulunya Rumah Gadang digunakan sebagai tempat tinggal, musyawarah keluarga, serta tempat mengadakan upacara. Kini, Rumah Gadang dijadikan sebagai daerah kunjungan wisata.

        Kampuang Sarugo (Saribu Gonjong), begitu idiom yang diberikan untuk kawasan wisata budaya daerah ini. Terletak di Jorong Sungai Dadok, Nagari Koto Tinggi, Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatera Barat. Tempat yang alamnya begitu asri, terdapat lebih kurang 33 rumah gonjong yang berdiri kokoh di kampung ini. Kampung Sarugo termasuk 3 Besar dalam Anugerah Pesona Indonesia 2020 katergori Kampung Adat. Selain itu, Kampung Sarugo juga dijadikan tempat shooting film layar lebar yang di tayangkan di bioskop berjudul Begadang Rendang, sebuah kisah cinta romantis dengan sentuhan komedi yang manis.

        Nagari yang terletak dideretan Bukit Barisan ini dijamin mampu membuat wisatawan yang berkunjung ke daerah ini terpesona dengan keeksotikan khas alam pedesaan yang ada di nagari ini. Bagaimana tidak, saat memasuki wilayah ini, kita akan dimanjakan dengan ribuan pohon jeruk yang tertata rapi dengan buah yang lebat tertata rapi dan mulai menguning. Terletak di dataran tinggi, dan dibawahnya terlihat hamparan sawah serta dua sungai yang kemudian bertemu membentuk Batang Sinamar. Sapaan hangat dan senyum tulus penduduk, ditambah dengan hembusan angin khas daerah pegunungan membuat suasana hati makin nyaman dan betah untuk berlama-lama disini.

     



Kamis, 11 Maret 2021

Keseruan Ibu-Ibu Ikut Lomba Panjat Pinang

          Panjat pinang menjadi salah satu permainan tradisional yang populer terutama pada saat perayaan kemerdekaan Indonesia. Lomba panjat pinang ini bukan hanya soal tenaga dan hadiah yang ada dipuncak, tetapi ia juga memiliki makna perjuangan dan kerja sama. Bagaimana tidak, tinggi tiang panjat pinang berkisar antara 8-10 meter dan dilumuri sabun, minyak pelumas, atau oli. Oleh karena itu, membutuhkan kerja sama tim yang baik untuk dapat mengambil hadiah yang ada di puncak.

Lomba ini memerlukan tenaga ekstra, sehingga para peserta lomba ini biasanya laki-laki. Uniknya, saat saya temui di daerah Situjuah Ladang Laweh, Kabupaten Lima Puluh Kota, peserta panjat pinang adalah kaum ibu-ibu. Dimulai sekitar pukul 14.00 WIB, terdapat 2 batang pohon pinang yang telah berdiri kokoh dengan berbagai macam hadiah di puncaknya, seperti bantal, baju, setrika, uang berisi amplop, kipas angin, dan berbagai macam hadiah lainnya.

Selama kurang lebih satu jam, belum ada satu tim pun yang berhasil sampai ke puncak. “Payah, licin bana untuak sampai ka ateh (susah, licin sekali untuk bisa sampai ke atas)” ujar salah seorang peserta lomba panjat pinang di lokasi.

Setelah berulang-ulang kali mencoba dengan berbagai strategi, akhirnya tim ibu Wati berhasil meraih puncak dan mengambil hadiah yang ada di batang pohon pinang itu



Kamis, 04 Maret 2021

Evakuasi Macan Dahan di 50 Kota

        Kemunculan macan dahan di permukiman warga membuat masyarakat Nagari Tanjuang Haro Sikabu-Kabu, Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatera Barat geger. Bagaimana tidak, macan dahan ini memangsa lima ekor kambing milik warga. 

        Hal ini membuat masyarakat sekitar resah dan was-was, melihat kejadian ini kemudian pemerintah nagari setempat melaporkan kejadian ini ke posko BKSDA Kabupaten Lima Puluh Kota.

        Laporan tersebut langsung direspon oleh BKSDA dengan melakukan pemasangan perangkap di areal perkebunan di kawasan hutan Gunung Sago. Tak  butuh waktu lama, akhinya satwa tersebut berhasil masuk perangkap yang dipasang pada, Kamis, 04 Maret 2021.

        Satwa liar berjenis kelamin jantan itu dievakuasi petugas dan masyarakat setempat. Dari hasil observasi ini, macan dahan tersebut tidak terdapat luka dan dinyatakan sehat. Selanjutnya dibawa ke lokasi konservasi untuk dilepasliar kembali.

        Untuk mengantisipasi peristiwa ini agar tidak  terjadi kembali, masyarakat meminta dipasangkan perangkap. Akhirnya BKSDA Lima Puluh Kota memasang perangkap di areal perkebunan di kawasan hutan Gunung Sago.


Jumat, 26 Februari 2021

Pemimpin Perubahan Kota Payakumbuh

 H. Riza Falepi, S.T., M.T.

foto : klikpositif.com


        H. Riza Falepi, S.T., M.T. gelar Datuak Rajo Kaampek Suku. Lahir di Payakumbuh, Sumatera Barat, pada 17 Juni 1970. Setelah tamat SMA di Payakumbuh, beliau melanjutkan pendidikan di Institut Teknologi Bandung. Pendidikan strata dua juga ia lanjutkan pada perguruan tinggi yang sama hingga berhak menyandang gelar S-2 Magister Tekno Ekonom.

        Setelah tamat kuliah, beliau mulai menjalani dunia bisnis sesuai dengan latar belakangnya sebagai tekno ekonom, dan berhasil menjadi pengusaha muda muda sukses yang memiliki saham senilai 1juta USD di perusahaan yang dirintisnya. Dari pernikahannya dengan Dr. Henny Yusnita, ia telah dianugerahi tiga orang anak yaitu: Aisyah Mardhiyyah, Yusuf Abdur Rahman, dan Maryam Khairunnisa. 

Riwayat Pendidikan:

  • SD Negeri 5 Payakumbuh (1977-1983)
  • SMP Negeri 1 Payakumbuh (1983-1986)
  • SMA Negeri 2 Payakumbuh (1986-1989)
  • S1 Teknik Elektro Institut Teknologi Bandung (1989-1994)
  • S2 Teknik dan Manajemen Industri Institut Teknologi Bandung (1999-2002)

Riwayat Organisasi:

  • GAMAIS (Islamic Student Association) ITB (1992-1993)
  • Pustera (Center of Applicative Technology) Salman ITB, Anggota (1989-1994)
  • Pengurus DPD Partai Keadilan Kabupaten Bandung (1999-2000)
  • Pengurus DPW Partai Keadilan Sejahtera Jawa Barat bidang Perburuhan (2000-2005)
  • Pengurus DPP Partai Keadilan Sejahtera Biro Hubungan Luar Negeri, Bidang Industri dan Perdagangan (2005-sekarang)
  • DPP Partai Keadilan Sejahtera, Wilda Banjabar (2010-2012)
  • ITB's Alumni Association, Head of Institution Development Department (2007-sekarang)
Riwayat Pekerjaan:

  • R & D Engineer di PT Compact Microwave Indonesia (CMI), Bandung (Feb-Des 1995)
  • Project Manajer di PT Compact Microwave Indonesia, Bandung (Des 1995-Juli 1996)
  • Project Manajer di PT Compact Microwave Indonesia, Bandung (Agus 1995-Feb 1997)
  • System Engineer (Business Development) PT Intidaya Sistelindomitra (Globalstar Indonesia) Jakarta (Agus 1997-Agus 1998)
  • Telecommunication Engineer (System Engineer), Bandung (Jun 1998-Agus 1999)
  • Private Entepreneur in ICT/Joint Businesses (2001-sekarang)
  • GM Operation di PT Aldomaru (2002-2005)
  • Manager IBS, PT Indonesian Tower (Des 2006- Jan 2008)
  • Business Development di RPE Engineering (Feb 2008-Apr 2009)
  • Owner Arp Co. Business Group (2009-sekarang)
  • DPD RI Provinsi Sumatera Barat (2009-2012)
  • Wali Kota Payakumbuh (2012-sekarang)

        Latar belakang sebagai aktivis dakwah di kampus ITB membuat beliau ikut berpartisipasi politik di bawah naungan Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Sebelum menjabat sebagai Wali Kota Payakumbuh, ia aktif sebagai anggota DPD RI dari Daerah Pemilihan (Dapil) Sumatera Barat untuk periode tahun 2009-2014. 

        Pada tahun 2012, Riza Falepi-Suwandel Muctar berhasil memenangkan Pilkada Payakumbuh untuk periode 2012-2017. Selanjutnya, pada tahun 2017, Riza Falepi kembali berhasil memenangkan Pilkada periode selanjutnya bersama Erwin Yunaz. Dengan fokus kerja Pembenahan bidang ekonomi, yang dimulai dengan mendeklarasikan Payakumbuh sebagai Kota Rendang. Harapan besar masyarakat Payakumbuh dijawab Riza dengan kerja maksimal. jejak-jejak inovasi dan prestasi Riza bersama jajarannya bisa ditelusuri pada semua sektor kehidupan di Payakumbuh. Semua jejaknya nyata dan bisa dinikmati masyarakat Payakumbuh. Beliau juga berhasil menjadikan Payakumbuh sebagai kota yang memiliki pertumbuhan ekonomi tertinggi di Sumatera Barat.



Tetap Semangat Di Umur Yang Kian Menua

Sugeng Sukio Sastro

Beliau merupakan seorang guru ngaji yang cukup terkenal di Lareh Sago Halaban karena sudah mengajar ngaji sejak tahun 1970. Saat ini, beliau sudah berumur  86 tahun dan tepatnya lahir pada tahun 1935. Beliau lahir di Payakumbuh, Sumatera Barat. Namanya bapak Sugeng Sukio Satro, atau lebih akrab dengan panggilan Mbah Sugeng.

Beliau memiliki seorang istri yang sampai saat ini masih setia menemaninya. Istri beliau bernama ibu Sukinem, atau lebih akrab dengan Mbah Inem. Mereka hidup sederhana dan tampak bahagia. Beliau memiliki 6 anak, dan semuanya sudah berkeluarga dan mempunyai anak.

Beliau menceritakan kehidupan masa kecilnya, ia mengatakan bahwa semasa kecil hidupnya sangatlah susah, buat makan saja susah apalagi sekolah, sehingga ia hanya bisa sekolah sampai kelas 3 SD. Beliau juga mengatakan bahwa ia sempat mengalami masa penjajahan yang dilakukan oleh Jepang. Selain itu, ia juga mengatakan bahwa beliau belajar mengaji juga dari orang tuanya yang saat itu juga menjadi guru ngaji. Awalnya beliau tidak berniat untuk menjadi guru ngaji seperti itu, akan tetapi masyarakat menghendakinya.

Sebelumnya, hanya satu keluarga yang mengaji ditempatnya dan hanya ada tiga orang anak. Mereka percaya kepada beliau karena beliau telah berpengalaman dalam mengajar ngaji. Sejak itu beliau mulai mengajar ngaji ditempat itu dan sudah banyak yang khatam. Selanjutnya masyarakat sekitar mulai mempercayainya dan mengaji ketempat beliau.

Meski sudah berumur, mbah Sugeng tetap semangat mengajar. Saat mengajar, biasanya beliau dibantu oleh anaknya ataupun muridnya yang sudah khatam maupun yang sudah mengerti kitab. Mereka yang sudah khatam, biasanya enggan melanjutkan mengaji kembali. Bila tidak ada mereka, terpaksa beliau yang mengajarnya sendiri. Disana, beliau mempunyai metode-metode untuk mengajar murid-muridnya. ia juga mengatakan bahwa apabila ada muridnya yang belum bisa dan paham tentang shalat, maka tidak bisa mengaji Al-Quran. Ia akan mengajarkan murid tersebut tentang pemahaman sholat terlebih dahulu. karena menurutnya shalat lima waktu adalah kewajiban setiap muslim, jadi percuma bila mahir membaca Al-Quran akan tetapi belum bisa shalat dengan lancar. Selama beliau ngajar ngaji, beliau tidak pernah memungut biaya sepeserpun dari murid yang belajar tersebut, beliau mengatakan bahwa ia mengajar ngaji ikhlas lillahi taala.

Beliau mempunyai prinsip hidup yang sangat banyak. Apalagi beliau adalah orang yang taat dalam beragama. Prinsip beliau adalah taat kepada Allah, berusaha dalam mendapat berkah Allah, dapat beryukur kepada Allah, hidup bukan untuk memperkaya diri, dan berusaha dalam mendidik dan melatih anak-anak menjadi manusia yang taat beribadah. Beliau juga mempunyai motto, yaitu "lebih baik sederhana tetapi bermanfaat untuk orang lain, daripada kaya tetapi tidak bermanfaat".

Beliau menginginkan agar semua muridnya menjadi anak yang bermanfaat dan beriman kepada Allah Ta’ala. Beliau juga menginginkan agar semua muridnya tidak hanya mementingkan kehidupan duniawi, tetapi juga mempersiapkan bekal untuk dunia akhirat.

 

Kamis, 25 Februari 2021

Keberpihakannya Pemerintah Sumatera Barat Terhadap UMKM

Sumatera Barat menjadi satu-satunya Provinsi yang tidak ada Alfamart atau Indomaret. Mengapa demikian? Karena pemerintah Provinsi Sumatera Barat tidak memberi izin operasi dua minimarket waralaba ini untuk membuka gerainya di Sumatera Barat, karena di anggap dapat merusak ekonomi daerah. Aturan itu berlaku sejak dua waralaba itu menjamur di sejumlah kota besar di Indonesia.

Larangan ini diberlakukan untuk melindungi keberadaan pedagang tradisional yang ada di Sumatera Barat, karena orang Minang sudah sejak lama dikenal dengan jiwa dagangnya. Dikhawatirkan, jika ada Alfamart dan Indomaret masyarakat akan lebih memilih berbelanja kesana, karena suasananya yang nyaman, stok barang yang lebih lengkap, dan tertata rapi, ketimbang berbelanja ke warung-warung tradisional.

Meski begitu, bukan berarti tidak ada minimarket sama sekali, ada beberapa minimarket yang berdiri tetapi itu milik perorangan, bukan waralaba. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) setempat. Sehingga dapat dipastikan bahwa di Provinsi Sumatera Barat tidak akan ditemukan Alfamart dan Indomaret.

Rabu, 24 Februari 2021

Berburu Babi Hutan di Ranah Minang

 

        Berburu babi hutan merupakan sebuah tradisi dan kebiasaan turun temurun yang sudah ada sejak dulu hingga saat ini yang masih tetap diminati oleh lintas usia dan generasi masyarakat Minangkabau, bahkan sudah menjadi hobi hingga ada persatuannya yakni; Persatuan Olahraga Buru Babi (PORBBI). Persatuan tersebut ada di seluruh daerah di Sumatera Barat. Salah satunya di Payakumbuh, persatuannya bernama Porbi Luhak 50 Kota. Hal ini dilakukan untuk membantu para petani dan peladang dari ancaman kerusakan tanaman yang kerap diganggu oleh hama babi.

Kegiatan buru babi ini biasanya dilaksanakan setiap hari Rabu dan Sabtu, dan dilakukan pada pagi hari hingga menjelang sore hari. Lokasi untuk berburu biasanya sudah terjadwal, peserta yang datang juga banyak berasal dari luar daerah. Ketika perburuan dimulai, anjing yang sudah mengendus keberadaan babi akan dilepaskan ikatan tali di lehernya. Jika ada babi yang mati dari hasil buruan, akan dibiarkan tergeletak begitu saja di dalam hutan.

        Dahulunya, kegiatan berburu babi hanya dilakukan oleh laki-laki saja dan tidak melibatkan perempuan. Namun seiring berjalannya waktu, kegiatan berburu babi ini juga banyak diikuti oleh kaum perempuan. Dan mereka juga mempunyai persatuan yang disebut dengan “Womans Porbi”.

Hal lumrah bagi seseorang untuk memiliki hobi, salah satunya berburu babi di Sumatera Barat ini. Berburu babi bukan hanya tentang kesenangan atau hiburan serta memacu adrenalin semata, melainkan untuk mempererat silaturahmi sesama pemburu babi dari berbagai daerah, kerja sama, kebersamaan dan gotongroyong. Hal inilah yang mencerminkan kearifan lokal budaya Minangkabau itu sendiri.