Rabu, 27 November 2019

Refrain

          Dari kecil aku dan Nata selalu bersama-sama, karena orang tua kami kebetulan dinas bareng di Papua.  Hampir semua hal pertama di hidupku aku lewati bareng Nata. Mulai dari pertama masuk sekolah, pertama kali naik sepeda, pertama kali berantem, dan pertama-pertama kali lainnya.

      Setiap pagi aku dan Nata selalu berangkat bareng ke sekolah menggunakan sepeda. Aku sering membuat Nata kesal karena aku terlambat, tapi meskipun Nata orangnya jutek, ketus, dan suka nyebelin, Nata tetep sahabat terbaikku. Dia selalu ada dan dia tak akan pernah tergantikan oleh siapapun.
Suatu pagi, sekolahku kedatangan murid baru. Ternyata dia satu kelas denganku, namanya Ana. Dia adalah anak dari model favoritku. Lalu aku menceritakan kepadanya bahwa aku sangat ngefans dengan mamanya, aku ingin sekali foto bareng dan minta tanda tangan mamanya. Ana pun mengatakan kepadaku, bahwa dia akan mengajakku bertemu dengan mamanya setelah mamanya kembali dari Paris. Akhirnya mulai dari situ kami bertiga menjadi sahabat.

         Setelah pulang sekolah, kami selalu belajar bareng dirumah Nata. Hari demi hari kami lalui bersama, hingga pada suatu siang Nata membuatku kesal, dia mengomeliku di depan Ana. Sebenernya kita sering kayak gini, Nata selalu galak, sok cuek, sok serius gitu deh, tapi sebenernya aku tau Nata gak pernah tahan lama-lama berantem sama aku. Hehe Nata, Nata.

          Akhirnya sebelum pergi sekolah Nata minta maaf kepadaku, kami pun baikan dan pergi ke sekolah bareng seperti biasanya. Setibanya di sekolah aku dan Nata menghampiri Ana yang sedang duduk di kantin sekolah. Ana terlihat gelisah sekali, aku bertanya kepadanya mengapa dia gelisah, lalu dia menjawab bahwa dia harus ke Bandara karena mamanya pulang dari Paris. Tanpa pikir panjang aku mengajak Ana dan Nata bolos dari sekolah untuk pergi ke Bandara menemui mamanya Ana. Awalnya Nata menolak karena dia tidak mau ketinggalan pelajaran, tapi aku memaksanya untuk ikut, dan akhirnya dia mau ikut bersama kami.

      Kami diam-diam cabut dari sekolah lewat pagar dinding belakang, dan berlari ke jalan untuk naik taxi menuju Bandara. Ketika hampir sampai di Bandara Internasional Soekarno Hatta, Ana menelfon tantenya terlebih dahulu. Tapi sayang, tantenya mengatakan bahwa mamanya tidak jadi pulang hari ini. Ana terlihat sangat sedih karena ia tidak jadi bertemu dengan mamanya. Aku tau apa yang dirasakan Ana saat itu, lalu aku dan Nata berusaha untuk menghibur Ana agar tidak sedih lagi.

        Keesokan harinya aku, Nata, dan Ana di panggil ke ruang BK karena bolos pelajaran kemarin. Mereka berdua terlihat takut, karena mereka tidak terbiasa bolos dari sekolah. Mereka langsung berjanji kepada guru BK tidak akan bolos lagi. Berbeda denganku yang sering di panggil keruang BK karena sering tidak masuk saat jam pelajaran dan sering tidak mematuhi aturan sekolah. Aku tidak berjanji bahwa aku tidak akan mengulanginya kembali, tapi aku hanya mengatakan bahwa aku akan berubah dan berusaha untuk tidak bolos lagi. Akhirnya kami bertiga dihukum dan disuruh untuk mencuci mobil sekolah yang sangat kotor itu. Ini merupakan pengalaman pertama kami dihukum bareng, bukannya sedih tapi malah seneng karena kami bisa main siram-siraman air, hehe.

      Sepulang sekolah, seperti biasanya kami belajar bareng dirumah Nata. Dan malam ini kami sepakat untuk pergi ke pasar malam sekedar untuk melepas lelah dan menghibur diri. Malam itu sungguh sangat menyenangkan, kami sangat menikmati seluruh acara yang ada pada malam itu.
Malam berikutnya ketika aku sedang duduk diteras rumah, aku mendengar Nata sedang  bermain musik dengan sangat indah, Nata memang memiliki bakat menjadi musisi. Namun sayang, Nata tidak mau menampilkan bakatnya itu didepan umum. Karena dia tidak memiliki rasa percaya diri yang tinggi dan dia takut dicemooh oleh orang banyak. Aku berusaha membujuknya agar dia mau menampilkan bakatnya itu pada saat pensi nanti, dan aku berjanji kepadanya bahwa aku akan menontonnya di paling depan setelah aku selesai mendukung pertandingan basket. Akhirnya dia pun mau tampil di acara pensi tersebut.

       Acara pensi pun dimulai, setelah selesai mendukung pertanding basket aku berlari terburu buru menuju panggung pensi untuk melihat Nata tampil. Saat aku sampai, Nata terlihat cemas banyak orang yang menyorakinya untuk turun, dengan penuh semangat aku berteriak untuk menyemangati Nata, dia tersenyum dan menengok kearah ku, lalu dia mulai membawakan lagunya. Ketika ia mulai bernyanyi, semua orang terlihat sangat menikmati lagunya dan memberikan Nata tepuk tangan. Hari ini dia bernyanyi didepan banyak orang, menunjukkan bakatnya ke dunia. Dan diatas panggung aku melihatnya begitu bersinar. Aku yakin, suatu saat nanti Nata akan menjadi musisi hebat.

        Setelah Nata selesai tampil, aku di panggil oleh kapten basket SMA Pelita yang baru saja bertanding dengan tim baket sekolah ku. Dia mengajakku berkenalan. Namanya Oliver, dia juga meminta nomor telfonku. Tetapi aku tidak memberikannya pada saat itu, aku mengatakan kepadanya bahwa akan memberikan nomorku jika bertemu lagi. Setelah itu aku langsung pergi untuk menemui Nata dan Ana. Aku langsung menceritakan kejadian tadi kepada mereka, tapi tiba-tiba Nata menjadi kesal kepadaku dan pergi meninggalkan kami di kantin.

       Keesokan harinya setelah pulang sekolah Oliver datang menjemputku. Aku di ajak makan dan membeli ice cream, lalu kami jalan-jalan sebentar sambil bertukar cerita. Setelah itu Oliver mengantar ku pulang, setibanya dirumah dia kembali meminta nomor telfonku, akupun menuliskan nomorku di bajunya karena saat itu kebetulan kami tidak membawa kertas dan HP. Hari ini aku bahagia banget, untuk pertama kalinya aku pergi sama cowok selain Nata. Aku merasa bahwa aku jatuh cinta kepada Oliver. Seiring berjalannya waktu, aku dan Oliver sering pergi jalan bareng. Hingga pada satu waktu Oliver nembak aku dan akhirnya kami jadian.

       Suatu malam, saat aku dan Oliver sedang diner, aku mendapat kabar bahwa Nata kecelakaan. Aku langsung buru-buru pergi kerumah sakit meninggalkan Oliver yang sedang ke toilet. Malam itu aku dan Ana menemani Nata di Rumah Sakit. Tetapi pada keesokan harinya malah Ana tidak masuk sekolah, katanya sih dia sakit. Akhirnya aku dan Nata sepakat untuk menjenguk Ana saat pulang sekolah nanti.

         Setelah pulang sekolah, aku dan Nata pergi kerumah Ana. Kami melihat Ana sedang berdiri di teras lantai atas rumahnya. Ana terlihat kaget ketika melihat kami datang, ia langsung menyembunyikan sesuatu yang ada di tangannya. Aku bertanya kepadanya sakit apa, dan aku memegang kepalanya untuk merasakan suhu tubuhnya. Tetapi, pada saat aku memegang kepalanya tiba-tiba saja jatuh foto-foto dari tangannya ke kolam berenang. Ternyata orang yang ada di dalam foto tersebut adalah Nata. Ana panik dan langsung lari kebawah, Nata pun lari menyusul Ana ke lantai bawah. Nata pun langsung menanyakan kepada Ana maksud dari semua itu, Ana pun menjawab kalau dia sebenarnya sayang sama Nata. Tetapi tak kusangka, bahwa Nata sayang ke aku. Aku kaget mendengar kata-kata itu, aku langsung pergi meninggalkan mereka berdua. Aku tak percaya Nata sayang aku lebih dari seorang sahabat. 

        Sejak hari itu semuanya berubah. Aku dan Nata nggak bisa kayak dulu lagi, semuanya berubah. Tiba-tiba ada yang menjanggal, tiba-tiba ada yang berbeda. Sekolah juga udah nggak sama lagi, sekolah udah nggak nyenengin lagi, masa-masa terakhir SMA ku terasa gelap. Aku udah nggak pernah belajar bareng Nata lagi, jika bertemu pun kami sudah tak saling sapa lagi.

        Masa SMA akan segera berakhir, dan promnight yang ditunggu-tunggu akhirnya dateng. Awalnya aku akan datang bareng Oliver, tapi karena dia bilang tiba-tiba sakit, jadinya aku datang ke acara promnight sendirian. Tapi tak kusangka, ternyata Oliver yang katanya sakit malah dateng ke acara promnight bareng Helena. Jujur aku kecewa melihat Oliver, ketika aku akan menamparnya tanganku ditahan oleh Helena, dan tiba-tiba saja Nata datang menggampar muka Oliver dan langsung menarikku keluar dari acara promnight itu. Dia langsung mengajakku pulang kerumah, selama perjalanan pulang aku dan Nata hanya diam, tidak sepatah kata pun yang keluar.

         Ketika sampai dirumah ada yang ingin aku bicarakan ke Nata, begitu juga dengan Nata. Lalu aku menyuruh Nata untuk ngomong duluan, dan dia mengatakan bahwa dia besok akan pergi ke Austria untuk meneruskan sekolah musiknya. Lalu dia menyuruhku untuk menjaga diri baik-baik. Setelah itu dia pergi kerumahnya untuk melanjutkan packing barang-barang yang akan dibawa besok ke Austria. Dan akupun kembali kerumah, saat itu baru aku sadari bahwa aku telah jatuh cinta kepada Nata. Aku menyesal, kenapa saat dia akan pergi jauh baru aku menyadari rasa ini, rasanya aku tak ingin jauh dari Nata. Dan aku pun tertidur sampai jam 10.00. Saat aku bangun, aku langsung bergegas kerumah Nata untuk melihat keberangkatannya. Tapi sayangnya aku terlambat, Nata sudah tidak ada lagi dirumahnya.  Nata hanya meninggalkan sebuah amplop biru, dan aku langsung membacanya. Dari surat itu, aku baru menyadari bahwa Nata benar-benar menyayangiku dengan sungguh-sungguh.

        Hari demi hari, bulan demi bulan, tahun demi tahun pun berlalu. Tak terasa sudah 5 tahun aku dan Nata terpisah. Kini aku sedang merintis karirku menjadi seorang desainer. Suatu hari tanpa sengaja, ketika aku sedang mengambil sesuatu di dalam lemari, aku menjatuhkan sebuah kotak yang di dalamnya berisi Amplop berwarna biru dari Nata 5 tahun yang lalu. Aku membaca kembali isi amplop itu, dan dengan tekad yang utuh aku memutuskan untuk menyusul Nata ke Austria.

          Akhirnya  aku tiba di Austria, di tempat asing ini aku melangkah, aku berjalan membawa cintaku, kakiku melaju tanpa ragu menjemput pangeranku. Aku nggak mau terlambat lagi, dan aku nggak mau kehilangan lagi. Dan amplop biru ini akan menjadi penuntunku disini.

         Setelah aku keluar dari Bandara, aku naik taxi untuk menuju ke alamatnya Nata. Dalam perjalanan, tak sengaja aku melihat Nata yang sedang bersepeda. Aku meminta untuk berhenti sebentar kepada supir tersebut, lalu aku memanggil Nata, tapi sayangnya dia tidak mendengarku. Dan sialnya lagi, taxi yang aku tumpangi pergi begitu saja meninggalkanku membawa barang-barangku. Aku terus berusaha untuk menuju alamat Nata, bertanya ke orang-orang sekitar jalan menuju alamat tersebut. Dan akhirnya aku menemukan tempat tersebut, kebetulan pada saat itu Nata sedang perfom, lagu yang dibawakan Nata indah sekali, semua penonton terpukau kepadanya dan memberikan tepuk tangan yang meriah untuknya.

       Setelah Nata selesai perfom, aku memilih menunggunya diluar, hingga Nata pun melihatku dan akhirnya aku dan Nata bertemu kembali. Setelah berbincang-bincang cukup lama, kemudian Nata mengajakku jalan-jalan mengelilingi kota Austria menggunakan kereta kuda. Senang rasanya bisa bertukar cerita dan tertawa bersama Nata lagi. Di sela-sela pembicaraan, aku memuji lagu yang dibawakan oleh Nata tadi, aku mengatakan bahwa lagunya itu bagus. Kemudian dia menjawab bahwa lagu itu untukku. Aku hanya tertawa. Lalu Nata bertanya siapa pacarku. Aku hanya kembali tertawa dan memberikannya sebuah  amplop berwarna merah, di amplop itu aku menuliskan jawaban yang selama ini Nata inginkan, yaitu “it’s always been you too.”



                                                      SELESAI  


Film ini dirilis pada 20 Juni 2013, disutradarai oleh Fajar Nugros. Yang y5dibintangi oleh Afgansyah Reza dan Maudy Ayunda. Skenario film ini ditulis oleh Haqi Achmad, berdurasi selama 110 menit.

Kamis, 21 November 2019

Pocari Sweat Festival 2019

Assalamualaikum wr.wb

Hi guys!

Saya Silvi Rahmawati akan menceritakan bagaimana keseruan acara Pocari Sweat Festival yang di adakan pada hari Sabtu, 16 November 2019. Acara ini diadakan di Basket Hall A Gelora Bung Karno.



Nah jadi, acara Pocari Sweat Festival ini adalah kegiatan yang meliputi kompetisi modern dance, E-sport, Cosplay, Coswalk  workshop tentang sampah untuk generasi muda yang disebut “Trashtagram” , stan proses produksi animasi iklan. Selain itu, acara ini merupakan puncak  grand final dari rangkaian ajang pencarian bintang iklan Pocari Sweat. Pocari sweat memberikan kesempatan pada Ajang pencarian “ BINTANG SMA “ yang bertujuan untuk mencari model iklan Pocari Sweat selanjutnya.


Tidak perlu khawatir, karena acara ini dibuka untuk umum. Hanya dengan Rp. 50.000,- kita sudah bisa menyaksikan acara Pocari Sweat Festival ini. Pembelian tiket dapat dilakukan melalui melalui Go-Tix dan Loket.com.


Tidak ketinggalan dong, acara ini menghadirkan beberapa bintang tamu , seperti Diskoria Selekta, Rendy Pandugo, Ernest Prakasa, Gading Marten, Zee Zee Shahab, Tasya Farasya, Ran dan bintang tamu sepesial yaitu, Shinomiya Yoshitoshi.

Acara Pocari Sweat festival ini berlangsung meriah. Sejak pukul 10.00, sudah banyak orang yang mengantri untuk menyaksikan acara ini, mulai dari anak-anak, remaja, hingga orang tua pun ikut berpartisipasi dalam acara ini. Beberapa dari mereka adalah peserta lomba kompetisi modern dance yang ingin melakukan pendaftaran ulang
.



Karena kita tidak diperbolehkan membawa makanan ke dalam area ini, teman-teman tidak perlu khawatir, karena disana sudah disediakan Food Area. Di sini kita bisa menemukan berbagai macam makanan dengan harga yang standar seperti, Sushi, Nasi Mercon, Pop Mie, Takoyaki, Sosis Bakar, Nasi Goreng, Gulai Kambing, dll. Mereka mematok harga mulai dari Rp. 15.000,- sampai dengan Rp. 45.000,-




 Untuk acara di Outdoor, di mulai dari pukul 10.00 sampai pukul 17.30 WIB. Disini terdapat Modern Dance Competition, Coswalk Competition, Cosplay Competition, Trashtagram activity bersama dengan Lazuardi High School, dan Guest Starnya yaitu Diskoria Selekta. Cosplay Competition sendiri adalah ajang cosplay karakter-karakter yang  berasal dari anime Jepang, yang pesertanya mulai dari anak-anak sampai dengan para remaja. Mereka semua berdandan dan bergaya sesuai karakter anime yang mereka bawakan masing-masing. Selain itu, mereka juga catwalk dalam kompetisi “Coswalk Competition” untuk memperlihatkan  busana yang mereka pakai. Mereka juga nantinya akan di nilai langsung oleh juri yang sudah berpengalaman. Yang menarik adalah Trashtagram Activity. Trashtagram Activity berada di booth Trashtagram, disana terdapat banyak informasi tentang bahayanya membuang sampah sembarangan, mengolah sampah atau limbah menjadi sesuatu yang  berguna dan masih banyak lagi.

Selanjutnya, acara dilanjutkan di dalam Gedung HALL A yang di mulai dari pukul 18.00 sampai dengan pukul 22.00 WIB. Disinilah puncak acara yang seru dan penampilan performance yang sudah ditunggu-tunggu oleh para pengunjung. Di awali dengan performance Rendy Pandugo, Stand Up Comedy oleh Ernest Prakasa,  TOP 10 Finalist Bintang SMA Performance, dan juga performance Gading Marten, ZeeZee Shahab, Tasya Farasya dan juga Rendy Pandugo, Behind The Scene of TV Commercial By Shinomiya Yoshitoshi,  Winner Announcement Bintang SMA, Bintang SMA ini dimenangkan oleh siswi asal Banjarmasin, yaitu Nada Syakira Aisya. Ia menampilkan keahliannya dengan bermain biola membawakan lagu original soundtrack Pocari Sweat, Zenryoku Syounen medley dengan lagu Uptown Funk milik Bruno Mars.

Dan  acara terakhir yaitu diakhiri dengan penampilan meriah dari RAN yang menjadi Guest Star pada acara Pocari Sweat Festival 2019 ini. Meskipun malam kian larut, para penonton tetap bersorak gembira dan ikut bernyanyi bersama – sama dengan melambaikan tangan mereka ke atas.


Nah kebayang kan gimana serunya menghadiri acara Pocari Sweat Festival 2019 ini, pokonya ga nyesel deh hadir ke acara ini. Dan untuk kak Nurul Akmalia, S.I Kom, M.Med.Kom terima kasih banyak sudah memberi kami kesempatan untuk menghadiri acara ini, dan juga terima kasih atas Free Invitationnya kak.

Sekian dulu pembahasan saya tentang Pocari Sweat Festival 2019, sampai jumpa di lain kesempatan. dan dibawah ini ada bebrapa dokumentasi saya saat acara Pocari Sweat Festival 2019.



Jumat, 08 November 2019

Pendakian Pertama

        Seperti biasanya, setiap pulang sekolah cipi dan teman- temannya selalu nongkrong di sebuah cafe favorit mereka. Selain untuk makan dan menghabiskan waktu bersama dengan melakukan hal-hal konyol, mereka juga saling berbagi cerita satu sama lain. Pada suatu sore, tepatnya pada hari kamis, ketika mereka sedang asik mengobrol, tiba-tiba saja arif mengajak untuk mendaki ke gunung Merapi. Tentu saja itu membuat mereka senang, karena memang sudah lama sekali mereka tidak mendaki bersama. 

         Tetapi cipi menolak ajakan tersebut dengan alasan karena ia belum pernah mendaki sama sekali, dan juga ia belum memiliki perlengkapan untuk mendaki. Lalu Arif dan teman-teman lainnya berusaha untuk membujuk cipi agar ikut dalam pendakian kali ini. Akhirnya cipi pun mau ikut mendaki bersama teman-temannya.

Lalu kapan kita akan mendaki? Ujar Reihan

Bagaimana kalau jum’at sore saja, mereka serentak menjawab.

Setelah semua sepakat akan melakukan pendakian pada jum’at sore, mereka pun pulang kerumah masing-masing. Lalu setibanya dirumah cipi langsung meminta izin kepada orang tuanya untuk mendaki bersama teman-temannya.

“Pa, tadi temen-temenku ngajak mendaki ke Merapi hari jum’at besok, boleh ga Pa?”

“Iya boleh nak, asal kamu bisa jaga diri dengan baik, dan kamu tidak boleh melanggar aturan yang ada digunung itu.” Jawab papa sambil mengusap rambutku.

“Oke siap pa, insa allah aku bisa jaga diri kok pa, makasih ya pa udah izinin aku buat mendaki bareng temen-temen.” Sahutku sambil memeluk papa.

Keesokan harinya, pada saat istirahat, mereka berkumpul untuk membicarakan keberangkatan mereka. Setelah sepakat akan berangkat dari rumah cipi mereka bergegas untuk pulang dan melakukan persiapan. Setibanya dirumah cipi mempersiapkan semua peralatan, perlengkapan pribadi serta logistik di dalam ransel seberat 60liter. Sepatu bertali serta jaket anti air pun tak lupa ia bawa. 

Tepat pukul 4 sore mereka tiba dirumah cipi, setelah memastikan semua perlengkapan agar tidak ada yang tertinggal kami segera bersiap-siap untuk berangkat, tetapi sebelum itu tidak lupa kami berdoa terlebih dahulu agar selamat sampai tujuan dan bisa kembali lagi kerumah dengan selamat. Kami pun berangkat.

Setelah 2 jam perjalanan akhirnya mereka tiba di bascamp awal pendakian dan mereka memutuskan untuk beristirahat sejenak. Disana mereka banyak sekali berjumpa dengan para pendaki lainnya. Setelah selesai istirahat mereka melakukan registrasi, setelah itu semua barang-barang mereka diperiksa satu persatu dan di data dengan benar. Setelah itu mereka memulai dengan berdoa untuk keselamatan semuanya. Berharap tidak akan ada kejadian buruk yang menimpa.

Pendakian pun dimulai, lama-kelamaan perjalanan makin berat, medan makin menanjak. Perjalanan itu terus menanjak sampai pos BKSDA. Di pos tersebut terdapat mata air yang sangat jernih dan biasanya dijadikan sumber air minum jika minum para pendaki habis. Walaupun banyak rintangan yang harus dihadapi, akhirnya mereka sampai ke pos BKSDA dengan lancar. Di pos ini, mereka istirahat sejenak, mengisi perut dan menyegarkan diri.

Perjalanan dari pos BKSDA ini semakin berat, karena semua tracknya menanjak, tidak ada lagi yang namanya track datar. Bahkan diperlukan langkah ekstra lebar untuk menapak. Tapi mereka tetap semangat dan bergegas melanjutkan perjalanan.

“Aduuhhhh.....!!!!” tiba-tiba cipi terpeleset.

“cipi, apa kamu baik-baik saja?” cemas arif sambil menopang tubuh cipi. “apa kamu terkilir?” lanjutnya.

“hehehe..... tidak kok. Aku nggak papa.” Ujar cipi sambil nyengir.

      Akhirnya mereka melanjutkan kembali pendakian dan tiba di pos Lapangan Merpati. Pos ini merupakan pos terakhir sebelum mencapai puncak Karena malam kian larut akhirnya mereka memutuskan untuk kembali beristirahat di pos Lapangan Merpati. Saat mereka sedang istirahat, tiba-tiba ada pendaki lain yang terkena hipotermia. Lalu mereka berusaha untuk menolong pendaki yang terkena hipotermia tersebut.

“Pak, pak, sadar pak” ujar Arif sambil menyelimutinya dengan sleepingbag dan menepuk-nepuk pipinya.

Tetapi pendaki tersebut tidak merespon sama sekali. Mereka terus mencoba membangunkan si pendaki ini, mereka semua memukul tubuhnya, menampar mukanya berkali-kali, tapi pendaki ini tak kunjung bangun. Tubuhnya terlihat tidak merespon sakit dari pukulan mereka. Yang lain terlihat makin pasrah dengan keadaan itu, pikiran mereka kacau, bahkan Reihan sempat berkata bahwa kemungkinan mereka akan membawa mayat ketika turun dari gunung ini.

Tetapi keajaiban terjadi, akhirnya tak lama kemudian pendaki tersebut merespon, walau hanya suara “aaaaa” dengan lirih dia ucapkan. dan kemudian langsung diberi minum hangat agar ia tidak terjadi dehidrasi, sebab kalau ia sampai dehidrasi akibatnya itu akan fatal sekali. Setelah itu Deggi memberikan saran kepada team pendaki tersebut agar beristirahat saja dan mendirikan tenda disebelah mereka. 

“Bagaimana kalau bapak dan team beristirahat saja disini dulu, karena tidak baik jika melanjutkan perjalanan jika kondisi teman bapak belum stabil setelah terkena hipotermia.” Ujar Deggi.

“Baiklah pak, kami akan beristirahat dulu disini dan akan melanjutkan perjalanan kembali besok pagi. Terima kasih telah membantu kami pak” Ujar salah satu pendaki sambil mengeluarkan tenda.

     Mereka pun beristirahat, dan memutuskan untuk melanjutkan kembali perjalanan besok pagi setelah sholat subuh. Keesokan paginya sebelum melanjutkan perjalanan kembali menuju puncak, mereka memasak air dan memasak nasi terlebih dahulu untuk menambah stamina mereka. Setelah selesai makan mereka langsung segera membereskan barang-barang dan melipat kembali tenda mereka. 

   Perjalanan menuju puncak dilanjutkan. Tracknya memang sudah tidak banyak pepohonan yang menghalangi, tetapi track ini bebatuan dan begitu menanjak. Pendakian menuju puncak ini membutuhkan waktu sekita 45 menit, dan akhirnya mereka sampai di puncak menjelang matahari terbit. 

    Semua lelah mereka terbayarkan ketika tiba di puncak, karena di puncak mereka melihat betapa besarnya nikmat tuhan. Cipi merasa senang dan terharu, karena ia tidak menyangka bahwa ia akan sampai di tempat yang seindah itu, merasakan bagaimana sejuknya udara di gunung, melihat kedamaian dari rindangnya pepohonan di gunung, dan melihat indahnya matahari terbit dari puncak yang diselimuti samudra awan.

      Usai menikmati keindahan gunung dan mengabadikan momen-momen kebersamaan mereka di puncak. Akhirnya mereka memutuskan untuk turun. Mereka membereskan barang-barang termasuk sampah yang ada di sekitar sana.  Setelah tiba di bascamp awal mereka mengucapkan syukur kepada tuhan karena telah memberikan keselamatan kepada mereka dari awal pendakian hingga turun kembali.

     Itu merupakan pengalaman pendakian pertama yang dirasakan oleh cipi. Cipi berterima kasih kepada teman-temannya karena sudah mau mengajaknya untuk mendaki dan menjaganya selama pendakian. Akhirnya mereka pulang kerumah masing-masing untuk beristirahat.