Mind Mapping
Kerangka Karangan
Tema/topik : Pengaruh Budaya
Judul : Fashion Ala anak Zaman
Now
Pembukaan :
Konsep :
Gaya berpakaian anak zaman
sekarang yang suka mengikuti gaya kebarat-baratan.
Studi Kasus :
Pakaian
budaya barat yang minim dan senonoh mengakibatkan kriminalitas seksual
meningkat. Seperti meningkatnya kasus
pelecehan seksual, pencabulan, hingga pemerkosaan di Indonesia.
Isi:
Dampak:
Perkembangan
fashion tersebut membawa pengaruh positif dan negatif bagi para remaja.
Data/fakta:
Bicara soal fashion memang tidak akan pernah ada habisnya, dari tahun
1920-sekarang pastinya selalu ada trend fashion terbaru yang muncul. Pakaian budaya barat yang minim dan senonoh
mengakibatkan kriminalitas seksual meningkat. Pada tahun 2016 tercatat terdapat sekitar 1.657 kasus
pemerkosaan, 1.064 kasus pencabulan, 268 kasus pelecehan seksual, 130 kasus
kekerasan seksual lain, 49 kasus melarikan anak perempuan, dan 6 kasus
percobaan pemerkosaan.
Argumentasi
:
Seiring dengan masuknya era globalisasi saat ini,
budaya-budaya asing turut mengiringi masuk ke Indonesia. Kebudayaan sangat erat hubungannya dengan masyarakat.
Tetapi sangat disayangkan, kebudayaan
Barat sudah mendominanisasi segala aspek, terutama di bidang Fashion. fashion memang tidak akan pernah ada habisnya, setiap tahun
pastinya selalu ada trend fashion terbaru yang muncul. Perkembangan fashion tersebut membawa pengaruh positif
dan negatif bagi para remaja.selain itu, perkembangan fashion juga mengakibatkan tingkat kriminalitas seksual meningkat
karena pakaian
budaya barat yang minim dan tidak senonoh.
Penutup :
Solusi :
mendidik dan memberikan pendidikan moral tentang
cara berpakaian yang baik dan sopan. Menanamkan rasa
percaya diri sejak dini.
Menyaring setiap kebudayaan yang masuk kedalam
negara Indonesia. Peran Orangtua yang memberikan saran kepada
anaknya dalam memilih baju yang ia kenakan. Melaksanakan ajaran ajaran agama dengan
sebaik baiknya. Serta memilih lingkungan yang baik.
Pesan/saran :
Orang tua harus memantau pergaulan,
teman-teman, dan gaya hidup anaknya. Dan untuk para remaja harus berhati-hati
dalam menerima budaya dari luar dan harus bisa memfilter budaya dari luar
secara baik dan tepat.
Fashion
Ala anak Zaman Now
Peradaban manusia telah mengalami kemajuan
sampai sekarang. Termasuk perkembangan tekhnologi informasi yang telah membawa
banyak perubahan dari zaman ke zaman. Selama kemajuan itu, berkembang juga
globalisasi. Globalisasi berdampak juga pada banyak hal salah satunya adalah
dunia fashion. Fashion adalah istilah umum untuk gaya populer atau trend khususnya
di pakaian, sepatu, aksesoris, maupun make up.
Dengan adanya perkembangan fashion
tersebut, setiap manusia terutama kaum hawa berusaha untuk tidak ketinggalan. Kecendrungan
akan suatu gaya berbusana tertentu “Trand Mode” sudah menjadi bagian dari
masyarakat. Apalagi para remaja yang berada di kota Metropolitan. Mereka
cenderung bergaya dengan mengikuti mode zaman kini. Tentu saja, mode yang
mereka tiru adalah mode dari orang barat. Jika mereka dapat memfilter dengan
baik dan tepat, maka pengaruhnya akan positif juga. Sebaliknya, jika mereka
tidak pintar memfilter mode dari orang barat tersebut , maka akan berpengaruh
negatif bagi diri mereka sendiri.
Perkembangan trand mode berpakaian
di Indonesia terjadi dengan sangat pesat karena adanya globalisasi dan
perkembangan tekhnologi yang semakin meningkat.
Tidak hanya itu, faktor lain yang menyebabkan remaja lebih memilih
mengikuti gaya hidup masa kini, adalah seperti kurangnya pengawasan orang tua,
pergaulan bebas, serta kurangnya iman dan taqwa. Hal ini tentu saja berdampak
kepada lunturnya nilai-nilai budaya Indonesia, hilangnya norma kesopanan, dan
memungkinkan terjadinya pelecehan seksual.
Berpakaian dengan model budaya barat
saat ini juga sangat mempengaruhi tingkat kriminalitas di Indonesia yang selalu
meningkat dari tahun ke tahun. Karena pakaian budaya barat yang minim dan
senonoh mengakibatkan kriminalitas seksual meningkat, seperti meningkatnya kasus pelecehan
seksual, pencabulan, hingga pemerkosaan di Indonesia. Pada tahun 2016 tercatat
terdapat sekitar 1.657 kasus pemerkosaan, 1.064 kasus pencabulan, 268 kasus
pelecehan seksual, 130 kasus kekerasan seksual lain, 49 kasus melarikan anak
perempuan, dan 6 kasus percobaan pemerkosaan. Dan korbannya kebanyakan adalah
remaja.
(Sumber: - https://www.komnasperempuan.go.id/siaran-pers-komnas-perempuan-catatan-tahunan-
catahu-2016-7-maret-2016/)
(Sumber: - https://www.komnasperempuan.go.id/siaran-pers-komnas-perempuan-catatan-tahunan-
catahu-2016-7-maret-2016/)
Bicara soal fashion memang tidak akan
pernah ada habisnya, setiap tahun pastinya selalu ada trend fashion terbaru
yang muncul. Pada
tahun 1920-1930an orang pribumi menggunakan kebaya lengkap dengan kain dan selendang
yang diselempang. Intinya, pada masa ini identik dengan kain-kain tradisional
yang dijadikan pakaian sehari-hari oleh masyarakat Indonesia pada masa itu. Tahun
1950an, gaya
"new look" telah meresap ke mana-mana termasuk di Indonesia.
Desainnya yang kebanyakan bergaris A-Line, membuat tampilan menjadi lebih edgy. Tahun
1960an, trend fashion yang
berkembang adalah dress imut yang biasanya memiliki potongan
di atas lutut. Selain itu, permainan motif juga
lebih berani, seperti di leggings macan tutul, kotak-kotak,
dan lain sebagainya. Tahun 1970an, fashion hippies and retro menjadi
tren, mulai dari rambut warna-warni dan mohawk. Di Indonesia, mode yang
berkembang mulai beragam. Mulai dari dress selutut, kemeja
bermotif, scarf, dan lainnya. Tahun
1980an, fashion di Indonesia mulai beragam. Mulai dari dress, kemeja,
bahkan baju yang lumayan sexy. Tahun
1990an, denim dan kemeja kotak-kotak menjadi salah satu ikon-nya. Tahun
2000an, yaitu denim dan kemeja. Ditambah dengan gaya emo dan gothic yang
serba hitam. Tahun 2010an, Berbagai
tren berkembang pada saat ini. Tahun 2019, Banyak orang sudah mulai
mengeksplorasi berbagai tren dan gaya. Pada awal tahun ini, masih terpengaruh
tahun 1900an yaitu denim dan kemeja. Ditambah dengan gaya emo dan gothic yang
serba hitam.
Perkembangan fashion tersebut membawa
pengaruh positif dan negatif bagi para remaja. Pengaruh positifnya antara lain, “Jati diri,” remaja yang mampu menilai
fashion dari segi positif akan menilai bahwa fashion adalah kepribadiannya
sendiri dan tidak harus mengikuti trend yang sedang berkembang saat ini. Serta bisa
menjadi diri sendiri apa adanya. “Mampu Berhemat,” remaja yang bisa berpikir
positif tidak perlu membeli produk-produk fashion yang branded dan terkesan mahal karena mereka mampu
menciptakan gaya mereka sendiri dan menjadi sosok yang unik. Mereka hanya butuh
suatu kreativitas mereka sendiri hingga akhirnya fashion mereka menjadi indah
dan bagus seperti yang paling penting; unik atau berkarakter. “Be Confident,” remaja yang berpikir positif akan mengubah
sesuatu yang sederhana dengan berbagai kreativitas hingga akhirnya menjai trend baru. Hal ini yang akan membuat mereka
menjadi lebih nyaman dalam memakai busana mereka hingga akhirnya bisa menjadi
lebih percaya diri.
Pengaruh negatifnya
antara lain, “Jati diri,” remaja
yang mengikuti perkembangan fashion saat ini, mengindikasikan bahwa mereka hanya
demi mengejar popularitas dan eksistensi di masyarakat bahwa mereka adalah
sekumpulan pemuda yang trendy. “Pemborosan,” Tak jarang para
remaja tersebut menghamburkan uangnya demi mengejar fashion yang sedang
berkembang; mulai dari baju, tas, celana, jacket, blazer, dan sebagainya yang
ber-merk dan sangat mahal. Padahal jika bisa dikoreksi lagi, hal itu justru
hanya akan membuat mereka menjadi lebih konsumtif dan boros, ingat dengan
istilah hedonis atau konsumerisme. “Tekanan,” Remaja
yang tidak mengikuti fashion bisa saja dijauhi hingga tidak memunyai teman dan
rendah diri dan depresi. Sehingga mereka yang tidak mengikuti perkembangan
fashion, mereka akan terkena cap “Jadul, kudet, dan lainnya”. Akibatnya bullying pun terjadi.
Seiring dengan masuknya era
globalisasi saat ini, dan budaya-budaya asing yang turut mengiringi masuk ke Indonesia sangat membawa pengaruh
besar dalam masyarakat. Kebudayaan Barat sudah mendominanisasi segala aspek.
Segala hal selalu mengacu kepada Barat. Peradaban Barat telah menguasai dunia.
Banyak perubahan-perubahan peradaban yang terjadi di penjuru dunia ini.
Masuknya budaya Barat ke Indonesia disebabkan salah satunya karena adanya
krisis globalisasi yang meracuni Indonesia . Jika pengaruh itu dibiarkan, apa
jadinya Moral generasi bangsa kita, timbul tindakan anarkis antara golongan
muda, terjadi perubahan kebudayaan, pembauran kebudayaan, modernisasi, keguncangan
budaya, melemahnya nilai-nilai budaya bangsa. Dampak tersebut membawa pengaruh
besar bagi Indonesia, baik dari segi postif, maupun negatif. Indonesia, masih
terlalu lemah dalam menyaring budaya yang baik di ambil dengan yang tidak,
"maka kita semua sebagai warga Indonesia wajib membanggakan apa saja yang
sudah menjadi budaya kita sendiri", jangan sampai melupakan budaya lama
dengan sudah menemukan budaya baru.
Dari banyaknya kejadian atau kasus-kasus tersebut solusi yang
mungkin dapat dilakukan untuk meminimalisir masalah ini, yaitu dengan cara mendidik dan
memberikan pendidikan moral tentang cara berpakaian yang baik dan sopan. Menanamkan rasa percaya diri sejak dini. Menyaring setiap kebudayaan yang masuk kedalam
negara Indonesia. Peran Orangtua yang memberikan saran kepada
anaknya dalam memilih baju yang ia kenakan. Melaksanakan ajaran ajaran agama dengan
sebaik baiknya. Serta memilih lingkungan yang baik.
Maka dari itu, dizaman yang serba
modern ini orang tua yang mempunyai anak remaja harus memantau pergaulan,
teman-teman, dan gaya hidup yang mereka terapkan. Dan untuk para remaja harus
berhati-hati dalam menerima budaya dari luar dan harus bisa memfilter budaya
dari luar secara baik dan tepat. Hati-hatilah dalam berteman, bukan berarti memilih-milih
teman, silahkan berteman dengan siapa saja, namun berpikirlah dua kali untuk
mengikuti kebiasaan mereka. Kita juga sebagai penerus bangsa harus lebih sering
lagi untuk memberdayakan dan mempertahankan budaya-budaya kita yang dapat
membangun indonesia menjadi lebih baik.