Sugeng Sukio Sastro
Beliau
merupakan seorang guru ngaji yang cukup terkenal di Lareh Sago Halaban karena
sudah mengajar ngaji sejak tahun 1970. Saat ini, beliau sudah berumur 86 tahun dan tepatnya lahir pada tahun 1935. Beliau
lahir di Payakumbuh, Sumatera Barat. Namanya bapak Sugeng Sukio Satro, atau
lebih akrab dengan panggilan Mbah Sugeng.
Beliau memiliki
seorang istri yang sampai saat ini masih setia menemaninya. Istri beliau
bernama ibu Sukinem, atau lebih akrab dengan Mbah Inem. Mereka hidup sederhana
dan tampak bahagia. Beliau memiliki 6 anak, dan semuanya sudah berkeluarga dan
mempunyai anak.
Beliau menceritakan
kehidupan masa kecilnya, ia mengatakan bahwa semasa kecil hidupnya sangatlah
susah, buat makan saja susah apalagi sekolah, sehingga ia hanya bisa sekolah sampai
kelas 3 SD. Beliau juga mengatakan bahwa ia sempat mengalami masa penjajahan
yang dilakukan oleh Jepang. Selain itu, ia juga mengatakan bahwa beliau belajar
mengaji juga dari orang tuanya yang saat itu juga menjadi guru ngaji. Awalnya
beliau tidak berniat untuk menjadi guru ngaji seperti itu, akan tetapi
masyarakat menghendakinya.
Sebelumnya,
hanya satu keluarga yang mengaji ditempatnya dan hanya ada tiga orang anak.
Mereka percaya kepada beliau karena beliau telah berpengalaman dalam mengajar
ngaji. Sejak itu beliau mulai mengajar ngaji ditempat itu dan sudah banyak yang
khatam. Selanjutnya masyarakat sekitar mulai mempercayainya dan mengaji
ketempat beliau.
Meski sudah berumur, mbah Sugeng tetap semangat mengajar. Saat mengajar, biasanya beliau dibantu oleh anaknya ataupun muridnya yang sudah khatam maupun yang sudah mengerti kitab. Mereka yang sudah khatam, biasanya enggan melanjutkan mengaji kembali. Bila tidak ada mereka, terpaksa beliau yang mengajarnya sendiri. Disana, beliau mempunyai metode-metode untuk mengajar murid-muridnya. ia juga mengatakan bahwa apabila ada muridnya yang belum bisa dan paham tentang shalat, maka tidak bisa mengaji Al-Quran. Ia akan mengajarkan murid tersebut tentang pemahaman sholat terlebih dahulu. karena menurutnya shalat lima waktu adalah kewajiban setiap muslim, jadi percuma bila mahir membaca Al-Quran akan tetapi belum bisa shalat dengan lancar. Selama beliau ngajar ngaji, beliau tidak pernah memungut biaya sepeserpun dari murid yang belajar tersebut, beliau mengatakan bahwa ia mengajar ngaji ikhlas lillahi taala.
Beliau
mempunyai prinsip hidup yang sangat banyak. Apalagi beliau adalah orang yang
taat dalam beragama. Prinsip beliau adalah taat kepada Allah, berusaha dalam
mendapat berkah Allah, dapat beryukur kepada Allah, hidup bukan untuk
memperkaya diri, dan berusaha dalam mendidik dan melatih anak-anak menjadi
manusia yang taat beribadah. Beliau juga mempunyai motto, yaitu "lebih baik
sederhana tetapi bermanfaat untuk orang lain, daripada kaya tetapi tidak
bermanfaat".
Beliau menginginkan
agar semua muridnya menjadi anak yang bermanfaat dan beriman kepada Allah
Ta’ala. Beliau juga menginginkan agar semua muridnya tidak hanya mementingkan
kehidupan duniawi, tetapi juga mempersiapkan bekal untuk dunia akhirat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar