Payakumbuh merupakan sebuah kota kecil yang menawarkan tatanan kota yang indah, memiliki beragam wisata, kuliner, budaya yang unik, serta penduduknya yang ramah sehingga membuatnya mendapat julukan sebagai Kota Biru. Salah satu kuliner khasnya yang terkenal adalah randang atau rendang. Masakan daging asli yang dimasak menggunakan aneka rempah-rempah dan santan serta proses pembuatan rendang yang memakan waktu cukup lama dan rumit ini menghasilkan cita rasa yang gurih, asin, manis, dan berempah yang sudah sangat akrab di lidah kita.
Pada akhir 2018, Pemerintah Kota Payakumbuh mempromosikan daerahnya sebagai Kampung Rendang. Kini Payakumbuh memiliki ciri khas tersendiri dengan ikon “City of Randang”. Setelah bertransformasi menjadi Kampung Rendang, industri rendang di Kota Payakumbuh mengalami perkambangan yang pesat dengan terbentuknya UPTD Pusat Pelayanan dan Pengembangan Rendang, dibawah koordinasi Dinas Tenaga Kerja dan Perindustrian Kota Payakumbuh dan bekerjasama dengan Balai Besar POM di Padang.
UPTD Pusat Pelayanan
dan Pengembangan Rendang mengelola khusus Sentra IKM Rendang Kota Payakumbuh
yang terletak di Nagari Lampasi Tigo Nagari, kecamatan Payakumbuh yang dirintis
oleh 37 IKM yang tergabung. Rata-rata setiap IKM yang ada di Payakumbuh
memproduksi 31 kilogram rendang per hari, jika dikalkulasikan seluruh IKM bia
berproduksi sekitar 1.147 kilogram atau lebih dari 1 ton. Saat ini di Sentra
IKM Rendang sudah berhasil menghasilkan 9 varian rendang yaitu: rendang daging
sapi, rendang daging ayam, rendang belut, rendang telur, rendang paru kering
dan basah, rendang tuna, rendang jamur, dan pasta rendang. Target pemasaran
produk olahan rendang ini adalah konsumsi lokal, pasar tradisional, pasar
modern, luar daerah, pasar nasional dan internasional.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar