Jumat, 26 Februari 2021

Pemimpin Perubahan Kota Payakumbuh

 H. Riza Falepi, S.T., M.T.

foto : klikpositif.com


        H. Riza Falepi, S.T., M.T. gelar Datuak Rajo Kaampek Suku. Lahir di Payakumbuh, Sumatera Barat, pada 17 Juni 1970. Setelah tamat SMA di Payakumbuh, beliau melanjutkan pendidikan di Institut Teknologi Bandung. Pendidikan strata dua juga ia lanjutkan pada perguruan tinggi yang sama hingga berhak menyandang gelar S-2 Magister Tekno Ekonom.

        Setelah tamat kuliah, beliau mulai menjalani dunia bisnis sesuai dengan latar belakangnya sebagai tekno ekonom, dan berhasil menjadi pengusaha muda muda sukses yang memiliki saham senilai 1juta USD di perusahaan yang dirintisnya. Dari pernikahannya dengan Dr. Henny Yusnita, ia telah dianugerahi tiga orang anak yaitu: Aisyah Mardhiyyah, Yusuf Abdur Rahman, dan Maryam Khairunnisa. 

Riwayat Pendidikan:

  • SD Negeri 5 Payakumbuh (1977-1983)
  • SMP Negeri 1 Payakumbuh (1983-1986)
  • SMA Negeri 2 Payakumbuh (1986-1989)
  • S1 Teknik Elektro Institut Teknologi Bandung (1989-1994)
  • S2 Teknik dan Manajemen Industri Institut Teknologi Bandung (1999-2002)

Riwayat Organisasi:

  • GAMAIS (Islamic Student Association) ITB (1992-1993)
  • Pustera (Center of Applicative Technology) Salman ITB, Anggota (1989-1994)
  • Pengurus DPD Partai Keadilan Kabupaten Bandung (1999-2000)
  • Pengurus DPW Partai Keadilan Sejahtera Jawa Barat bidang Perburuhan (2000-2005)
  • Pengurus DPP Partai Keadilan Sejahtera Biro Hubungan Luar Negeri, Bidang Industri dan Perdagangan (2005-sekarang)
  • DPP Partai Keadilan Sejahtera, Wilda Banjabar (2010-2012)
  • ITB's Alumni Association, Head of Institution Development Department (2007-sekarang)
Riwayat Pekerjaan:

  • R & D Engineer di PT Compact Microwave Indonesia (CMI), Bandung (Feb-Des 1995)
  • Project Manajer di PT Compact Microwave Indonesia, Bandung (Des 1995-Juli 1996)
  • Project Manajer di PT Compact Microwave Indonesia, Bandung (Agus 1995-Feb 1997)
  • System Engineer (Business Development) PT Intidaya Sistelindomitra (Globalstar Indonesia) Jakarta (Agus 1997-Agus 1998)
  • Telecommunication Engineer (System Engineer), Bandung (Jun 1998-Agus 1999)
  • Private Entepreneur in ICT/Joint Businesses (2001-sekarang)
  • GM Operation di PT Aldomaru (2002-2005)
  • Manager IBS, PT Indonesian Tower (Des 2006- Jan 2008)
  • Business Development di RPE Engineering (Feb 2008-Apr 2009)
  • Owner Arp Co. Business Group (2009-sekarang)
  • DPD RI Provinsi Sumatera Barat (2009-2012)
  • Wali Kota Payakumbuh (2012-sekarang)

        Latar belakang sebagai aktivis dakwah di kampus ITB membuat beliau ikut berpartisipasi politik di bawah naungan Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Sebelum menjabat sebagai Wali Kota Payakumbuh, ia aktif sebagai anggota DPD RI dari Daerah Pemilihan (Dapil) Sumatera Barat untuk periode tahun 2009-2014. 

        Pada tahun 2012, Riza Falepi-Suwandel Muctar berhasil memenangkan Pilkada Payakumbuh untuk periode 2012-2017. Selanjutnya, pada tahun 2017, Riza Falepi kembali berhasil memenangkan Pilkada periode selanjutnya bersama Erwin Yunaz. Dengan fokus kerja Pembenahan bidang ekonomi, yang dimulai dengan mendeklarasikan Payakumbuh sebagai Kota Rendang. Harapan besar masyarakat Payakumbuh dijawab Riza dengan kerja maksimal. jejak-jejak inovasi dan prestasi Riza bersama jajarannya bisa ditelusuri pada semua sektor kehidupan di Payakumbuh. Semua jejaknya nyata dan bisa dinikmati masyarakat Payakumbuh. Beliau juga berhasil menjadikan Payakumbuh sebagai kota yang memiliki pertumbuhan ekonomi tertinggi di Sumatera Barat.



Tetap Semangat Di Umur Yang Kian Menua

Sugeng Sukio Sastro

Beliau merupakan seorang guru ngaji yang cukup terkenal di Lareh Sago Halaban karena sudah mengajar ngaji sejak tahun 1970. Saat ini, beliau sudah berumur  86 tahun dan tepatnya lahir pada tahun 1935. Beliau lahir di Payakumbuh, Sumatera Barat. Namanya bapak Sugeng Sukio Satro, atau lebih akrab dengan panggilan Mbah Sugeng.

Beliau memiliki seorang istri yang sampai saat ini masih setia menemaninya. Istri beliau bernama ibu Sukinem, atau lebih akrab dengan Mbah Inem. Mereka hidup sederhana dan tampak bahagia. Beliau memiliki 6 anak, dan semuanya sudah berkeluarga dan mempunyai anak.

Beliau menceritakan kehidupan masa kecilnya, ia mengatakan bahwa semasa kecil hidupnya sangatlah susah, buat makan saja susah apalagi sekolah, sehingga ia hanya bisa sekolah sampai kelas 3 SD. Beliau juga mengatakan bahwa ia sempat mengalami masa penjajahan yang dilakukan oleh Jepang. Selain itu, ia juga mengatakan bahwa beliau belajar mengaji juga dari orang tuanya yang saat itu juga menjadi guru ngaji. Awalnya beliau tidak berniat untuk menjadi guru ngaji seperti itu, akan tetapi masyarakat menghendakinya.

Sebelumnya, hanya satu keluarga yang mengaji ditempatnya dan hanya ada tiga orang anak. Mereka percaya kepada beliau karena beliau telah berpengalaman dalam mengajar ngaji. Sejak itu beliau mulai mengajar ngaji ditempat itu dan sudah banyak yang khatam. Selanjutnya masyarakat sekitar mulai mempercayainya dan mengaji ketempat beliau.

Meski sudah berumur, mbah Sugeng tetap semangat mengajar. Saat mengajar, biasanya beliau dibantu oleh anaknya ataupun muridnya yang sudah khatam maupun yang sudah mengerti kitab. Mereka yang sudah khatam, biasanya enggan melanjutkan mengaji kembali. Bila tidak ada mereka, terpaksa beliau yang mengajarnya sendiri. Disana, beliau mempunyai metode-metode untuk mengajar murid-muridnya. ia juga mengatakan bahwa apabila ada muridnya yang belum bisa dan paham tentang shalat, maka tidak bisa mengaji Al-Quran. Ia akan mengajarkan murid tersebut tentang pemahaman sholat terlebih dahulu. karena menurutnya shalat lima waktu adalah kewajiban setiap muslim, jadi percuma bila mahir membaca Al-Quran akan tetapi belum bisa shalat dengan lancar. Selama beliau ngajar ngaji, beliau tidak pernah memungut biaya sepeserpun dari murid yang belajar tersebut, beliau mengatakan bahwa ia mengajar ngaji ikhlas lillahi taala.

Beliau mempunyai prinsip hidup yang sangat banyak. Apalagi beliau adalah orang yang taat dalam beragama. Prinsip beliau adalah taat kepada Allah, berusaha dalam mendapat berkah Allah, dapat beryukur kepada Allah, hidup bukan untuk memperkaya diri, dan berusaha dalam mendidik dan melatih anak-anak menjadi manusia yang taat beribadah. Beliau juga mempunyai motto, yaitu "lebih baik sederhana tetapi bermanfaat untuk orang lain, daripada kaya tetapi tidak bermanfaat".

Beliau menginginkan agar semua muridnya menjadi anak yang bermanfaat dan beriman kepada Allah Ta’ala. Beliau juga menginginkan agar semua muridnya tidak hanya mementingkan kehidupan duniawi, tetapi juga mempersiapkan bekal untuk dunia akhirat.

 

Kamis, 25 Februari 2021

Keberpihakannya Pemerintah Sumatera Barat Terhadap UMKM

Sumatera Barat menjadi satu-satunya Provinsi yang tidak ada Alfamart atau Indomaret. Mengapa demikian? Karena pemerintah Provinsi Sumatera Barat tidak memberi izin operasi dua minimarket waralaba ini untuk membuka gerainya di Sumatera Barat, karena di anggap dapat merusak ekonomi daerah. Aturan itu berlaku sejak dua waralaba itu menjamur di sejumlah kota besar di Indonesia.

Larangan ini diberlakukan untuk melindungi keberadaan pedagang tradisional yang ada di Sumatera Barat, karena orang Minang sudah sejak lama dikenal dengan jiwa dagangnya. Dikhawatirkan, jika ada Alfamart dan Indomaret masyarakat akan lebih memilih berbelanja kesana, karena suasananya yang nyaman, stok barang yang lebih lengkap, dan tertata rapi, ketimbang berbelanja ke warung-warung tradisional.

Meski begitu, bukan berarti tidak ada minimarket sama sekali, ada beberapa minimarket yang berdiri tetapi itu milik perorangan, bukan waralaba. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) setempat. Sehingga dapat dipastikan bahwa di Provinsi Sumatera Barat tidak akan ditemukan Alfamart dan Indomaret.

Rabu, 24 Februari 2021

Berburu Babi Hutan di Ranah Minang

 

        Berburu babi hutan merupakan sebuah tradisi dan kebiasaan turun temurun yang sudah ada sejak dulu hingga saat ini yang masih tetap diminati oleh lintas usia dan generasi masyarakat Minangkabau, bahkan sudah menjadi hobi hingga ada persatuannya yakni; Persatuan Olahraga Buru Babi (PORBBI). Persatuan tersebut ada di seluruh daerah di Sumatera Barat. Salah satunya di Payakumbuh, persatuannya bernama Porbi Luhak 50 Kota. Hal ini dilakukan untuk membantu para petani dan peladang dari ancaman kerusakan tanaman yang kerap diganggu oleh hama babi.

Kegiatan buru babi ini biasanya dilaksanakan setiap hari Rabu dan Sabtu, dan dilakukan pada pagi hari hingga menjelang sore hari. Lokasi untuk berburu biasanya sudah terjadwal, peserta yang datang juga banyak berasal dari luar daerah. Ketika perburuan dimulai, anjing yang sudah mengendus keberadaan babi akan dilepaskan ikatan tali di lehernya. Jika ada babi yang mati dari hasil buruan, akan dibiarkan tergeletak begitu saja di dalam hutan.

        Dahulunya, kegiatan berburu babi hanya dilakukan oleh laki-laki saja dan tidak melibatkan perempuan. Namun seiring berjalannya waktu, kegiatan berburu babi ini juga banyak diikuti oleh kaum perempuan. Dan mereka juga mempunyai persatuan yang disebut dengan “Womans Porbi”.

Hal lumrah bagi seseorang untuk memiliki hobi, salah satunya berburu babi di Sumatera Barat ini. Berburu babi bukan hanya tentang kesenangan atau hiburan serta memacu adrenalin semata, melainkan untuk mempererat silaturahmi sesama pemburu babi dari berbagai daerah, kerja sama, kebersamaan dan gotongroyong. Hal inilah yang mencerminkan kearifan lokal budaya Minangkabau itu sendiri.

Senin, 15 Februari 2021

Ada Apa Dengan Stasiun Pajakumbuh?

         Membangun sebuah infrastruktur, bangunan, bahkan kota perlu perawatan, agar bisa tumbuh berkembang dengan baik. Tak sedikit, bangunan-bangunan ditinggalkan terbengkalai tak terawat. Salah satunya Stasiun Pajakumbuh. Namanya saja unik dan masih menggunakan ejaan lama, bisa dilihat pada papan nama yang terletak di tengah bangunan stasiun ini.

        

foto : id.m.wikipedia.org
   Stasiun Pajakumbuh lahir tak lepas dari proyek strategis Pemerintah Hindia Belanda pasca ditemukannya kandungan batubara di Sawahlunto serta adanya potensi emas di Mangani. Stasiun  Pajakumbuh dibangun oleh perusahaan kereta api Hindia Belanda yang bernama Soematra Staatsspoorwegen. Meski denyutnya kini telah berhenti. Namun, secara fisiknya masih berdiri kokoh melawan kerasnya pembangunan kota yang kian menyesak.

            Menurut cerita dari kakek saya dan beberapa berita yang saya baca dan kumpulkan, Stasiun Pajakumbuh hadir sekitar tahun 1896. Jalur kereta ini merupakan rute Padang Panjang-Bukittinggi-Payakumbuh yang rencananya akan diteruskan ke Bangkinang, Riau. Namun, pada tahun 1933 pembangungan jalur ini hanya berhenti hingga stasiun Pajakumbuh. Eksistensi perkeretaapian di Ranah Minang pun tidak bertahan lama dan berujung pada nonaktifnya Stasiun Pajakumbuh sekaligus rutenya sejak tahun 1973.


foto : pribadi
        Perkembangan kota memberikan dampak bagi perubahan tata ruang. Kawasan Stasiun Pajakumbuh yang dulunya luas kini menjadi semakin menciut, bangunan pendukung stasiun sudah hilang entah kemana digantikan dengan bangunan baru yang mengelilinginya. Begitu juga dengan jalur keretanya sudah tidak terlihat. Meski tidak ada lagi ciri khas yang menunjukkan stasiun, ada satu bangunan yang masih bertahan hingga kini, yaitu bentuk Stasiun Pajakumbuh yang masih orisinil khas kolonial berdinding tebal dengan jendela dan pintu yang tinggi, atap genting dan umbin jadul.

        Semenjak  tidak beroperasi, bangunan Stasiun Pajakumbuh ini seakan tidak terlihat ronanya dan telah banyak beralih fungsi hingga ada kabar tersiar akan direnovasi. Stasiun Pajakumbuh ini masuk aset PT KAI Divisi Regional II Sumatera Barat yang beralamat di Jalan Soekarno Hatta. Meski belum termasuk ke dalam status cagar budaya Kota Payakumbuh, stasiun ini masuk inventaris cagar budaya oleh Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Sumatera Barat sejak 2007.

Icip-Icip Kerupuk Leak

     Berbicara kuliner, Sumatera Barat memang tidak ada habisnya. Terdapat satu jajanan menarik yang patut dicoba bila berkunjung ke Sumatera Barat, yaitu karupuak leak (kerupuk leak atau kerupuk kuah sate). Kerupuk leak merupakan salah satu jajanan masa kecil yang sangat legendaris di kalangan anak-anak Minangkabau. Kerupuk ini terbuat dari singkong (opak) yang memiliki beragam bentuk dan ukuran. Untuk isiannya berupa bihun putih atau mie kuning, sedangkan kuahnya menyerupai kuah untuk sate khas Minangkabau yang gurih dan penuh dengan rempah-rempah.

       Dahulunya, kerupuk leak sangat terbatas keberadaannya, karena hanya dijajakan di depan sekolah-sekolah terutama tingkat Sekolah Dasar (SD). Namun jangan khawatir, karena pada saat ini kerupuk leak hadir di berbagai objek wisata andalan di Sumatera Barat. kerupuk ini dapat dinikmati oleh semua kalangan masyarakat, tidak ada batasannya. Sebab, selain rasanya yang enak dan unik, harganya juga murah dan terjangkau. Sebuah kerupuk biasanya dihargai Rp. 2.000 ,- sedangkan jika ditambah mie harganya menjadi Rp.4.000 sampai Rp. 5.000,-, tergantung tempat wisata yang kita kunjungi.


         
Untuk dapat menikmatinya, kita harus hati-hati dalam menyantapnya, karena kuah sate yang melekat dipermukaan kerupuk akan membuatnya lembek dan rapuh. Jika kita tidak pandai menikmatinya, kuah sate dan mie nya akan lumer kemana-mana, bisa saja tiba-tiba jatuh dan mengenai baju. Memang sedikit repot, tetapi itu pula sensasi dalam memakan kerupak leak.

    Meskipun kerupuk ini menjadi makanan ringan, namun kerupuk ini telah melekat di hati semua orang. Kerupuk leak ini menjadi jajanan nostalgia khas Minangkabau yang memiliki cita rasa yang sangat menggoda selera. 

Cemilan Jadul Mantul


 

        Berbicara tentang jajanan tradisional khas indonesia memang tidak akan ada habisnya. Jajanan tradisional merupakan salah satu warisan budaya yang dimana resep dan cara pembuatannya diwariskan secara turun-temurun. Sampai saat ini, jajanan tradisional masih diminati oleh masyarakat meskipun telah banyak makanan dengan kreasi terbaru yang sudah masuk di pasaran.

    Salah satu jajanan tradisional dari ranah Minang yaitu Lapek Bugih (lepat Bugis). Lapek Bugih terbuat dari tepung ketan yang dikukus dan dibungkus menggunakan daun pisang. Lapek bugih memiliki bentuk kerucut seperti piramida, terasa lengket, dan agak kenyal. Adapula yang terbentuk persegi panjang. Lapek bugih biasanya memiliki isian gula merah atau parutan kelapa yang dibungkus dengan daun pisang.

        Ditemui di jalan Balai Jariang Aia Tabik, Kec. Payakumbuh Timur pada Selasa (09/02/2021), salah satu pedagang lapek bugih yang bernama Yelnita (32 tahun) mengatakan bahwa ia memproduksi lapek bugih dengan 3 varian, yaitu lapek bugih ketan hitam, ketan putih, dan hijau daun. Lapek bugih yang ia jual pun bisa dikatakan cukup besar dan bungkusannya juga rapi. Rasanya yang nikmat karena menggunakan gula asli tanpa pemanis buatan. 

Lapek bugih ini di bandrol dengan harga Rp. 15.000/kotak, dalam satu kotak terdapat 10 buah lapek bugih. Ia juga mengatakan, bahwa biasanya ia menerima pesanan lapek bugih dalam jumlah yang banyak, seperti untuk acara pesta, arisan, atau untuk oleh-oleh. Ia juga melayani pembelian via online dan siap antar alamat.

Peringatan Milad Pedati Payakumbuh dan 50 Kota yang ke-8

foto : @sudutpayakumbuh

Pedati (Pengusaha Muda Kreatif) merupakan organisasi yang menaungi para pengusaha muda Payakumbuh dan 50 Kota yang menjalankan bisnisnya dengan kreatif. Pedati lebih menekankan anggotanya untuk kreatif  dalam menjual produk atau jasa tanpa harus bergantung kepada proyek-proyek pemerintah. Dengan tag line “maju bersama” berusaha menjadi organisasi yang menginspirasi masyarakat sekitar dengan semangat jiwa wirausaha (enterpreneur).

Keanggotaan Pedati sangat terbatas, karena yang bisa menjadi anggota haruslah yang benar-benar pengusaha yang mampu menjual prodak maupun jasa sendiri sesuai dengan kemampuan marketingnya. Pedati mempunyai sekertariat di Jl. Tan Malaka dekat Simpang Napar Payakumbuh. Di sekertariat tersebut, para anggota Pedati rutin menggelar pertemuan dan diskusi tentang bisnis.

Dalam rangka peringatan Milad Pedati (Pengusaha Muda Kreatif) Payakumbuh dan 50 Kota yang ke-8. Sekaligus peresmian program sosial pedati yakni "Pedati menerangi dhuafa". Program ini menargetkan instalasi listrik bagi para dhuafa kota payakumbuh dan kab.50 kota. Diresmikan langsung oleh ketua DPRD kota payakumbuh Bpk. Hamdi Agus , ST dan pejabat UP3 PLN kota payakumbuh, UP3 kabupaten 50 kota dan YBM PLN padang yang juga ikut memberikan sembako kepada para penerima bantuan. 


 

Leker Istimewa Pengganti Makan Yang Praktis

     

        Berbicara tentang makanan tentu tidak akan pernah ada habisnya. Selalu ada inovasi baru yang muncul. Contohnya Leker. Bukan hanya sekedar rasa, leker biasa terasa istimewa dengan varian rasa yang kekinian. Payakumbuh Leker hadir dengan dua varian, yaitu Leker Manis dan Leker Asin. Memiliki
banyak varian topping yang bisa dipilih. Yang pasti, topping dasarnya mengandung coklat, jagung, kacang, pisang, keju, dan beberapa isian kekinian yang bisa dipilih berdasarkan perpaduan rasa yang ingin kita pilih. Harganya sangat bersahabat. Satu porsi leker bisa ditebus hanya dengan mengeluarkan uang mulai dari Rp. 6.000 hingga Rp. 25.000 saja.

        Ramayani sebagai salah satu pembeli leker yang saya temui di lokasi mengatakan bahwa “Ia menyukai leker bukan hanya karena harganya yang terjangkau saja, tetapi rasanya yang enak dan jenisnya yang juga beragam." Ia juga mengatakan bahwa “leker favoritnya yaitu leker asin dengan isian tuna, sosis, dan kornet. Terkadang leker favoritnya ini pun menjadi pengganti nasi saat ia sedang malas untuk makan nasi. Karena isian nya yang banyak, sehingga menurutnya itu setara dengan porsi makan nasinya.”

Bagi kamu yang penasaran dengan olahan cita rasa leker isitimewa, langsung saja datang ke lokasi Payakumbuh leker. Beralamatkan di Jl. Soekarno Hatta No.8A, Balai Nan Duo, Koto Nan Ampek, sebelah Tara Cafe dan bersebelahan dengan Rumah Gadang Cellular.

Grand Launching Mute Store Payakumbuh

 

Grand launching Mute Store Payakumbuh disiarkan langsung melalui akun instagram @sudutpayakumbuh dan @mutestorepyk. Grand launching ini diselenggarakan pada Selasa (09/02/2019) pukul 20.00 WIB. Dalam acara ini Mute Store memperkenalkan 3 brand terbaru mereka yaitu : Symphnc, Adalmo, dan Excebetion.

Acara live instagram ini yang berlangsung selama kurang lebih 1 jam, dibawakan langsung oleh Manager Mute Store Payakumbuh yaitu Cui jui. Beliau memperkenalkan brand terbaru di Mute Store secara singkat. Beliau juga menyampaikan bahwa pada awalnya Mute Store ini terdapat di dua kota, yaitu kota Pekanbaru dan kota Payakumbuh, tetapi saat ini Mute Store hanya ada di kota Payakumbuh, tepatnya di Jl. Soekarno Hatta No.110, Balai Nan Duo, Kec. Payakumbuh Barat, Kota Payakumbuh, Sumatera Barat.

Setelah perkenalan 3 brand terbaru, kemudian mereka juga menunjukkan beberapa koleksi dan produk-produk  terbaru yang ada di Mute Store. Acara kemudian dilanjutkan  dengan give away untuk 5 orang pemenang. Pertanyaan give away bisa dibilang cukup mudah karena hanya seputar Mute Store, dan dimenangkan oleh pemilik akun instagram @rezacinbut, @dikafebri, @ridhopra, @bintangmaulana06, dan @ranop. Untuk dapat mengambil hadiah give away dari Mute Store, pemenang give away harus memfollow akun instagram @sudutpayakumbuh dan @mutestorepyk.

Di akhir acara, Cui Jui mengingatkan kembali kepada penonton dan masyarakat untuk berbelanja di Mute Store Payakumbuh. Karena Mute Store merupakan salah satu Distro terlengkap di Payakumbuh. Beli aneka produk di Toko Mute Store secara online sekarang. Kamu bisa beli produk dari Toko Mute Store dengan aman & mudah dari Kota Payakumbuh. Nikmati juga fitur Cicilan 0% sehingga kamu bisa belanja online dengan nyaman di Tokopedia. Beli aneka produk terbaru di Toko Mute Store dengan mudah dari genggaman tangan kamu menggunakan Aplikasi Tokopedia. Cek terus Toko Mute Store untuk update Produk hingga Kode Voucher dari Toko Mute Store Terbaru secara online di Tokopedia!

Senin, 01 Februari 2021

Minuman Segar dan Sehat Ala Rumahan

 

        Beraktifitas di siang hari saat cuaca panas seperti saat ini begitu melelahkan, begitu menguras stamina dan tenaga serta dapat membuat emosi cepat naik. Akhirnya, aktivitas menjadi terganggu dan menjadi kurang produktif. Minuman dingin dapat meningkatkan mood kamu, salah satunya adalah roco atau pepaya yang dicampur susu dan santan.

        Pepaya adalah buah tropis yang kaya manfaat. Bisa dipakai untuk mengatasi sembelit karena mengandung banyak mineral. Bisa dikonsumsi langsung atau dibuat jus. Kaya antioksidan buah satu ini merupakan sumber gizi dan vitamin yang baik untuk tubuh. Baik untuk dikonsumsi wanita haid karena senyawanya bisa melancarkan haid.

        Cara membuatnya pun terbilang cukup mudah. Siapkan pepaya yang sudah dipotong dadu. Tambahkan 50 ml santan, 200 ml susu sapi segar lalu campurkan bersama 5 sdm madu dan 2 sdm air jeruk nipis. Tambahkan gula dan keju jika suka. Agar lebih nikmat, masukkan ke dalam kulkas terlebih dahulu. Roco pun siap dinikmati.

Taman Agam Bodi, Taman Multifungsi

        Taman Agam Bodi berlokasi di Sungai Panago, kec. Payakumbuh Barat. Taman ini selalu ramai dikunjungi oleh masyarakat terutama anak-anak muda yang ingin beraktivitas di alam terbuka atau hanya sekedar bersantai di sore hari.

Olahraga menjadi salah satu hal yang tengah naik daun saat pandemi, salah satunya bersepeda. Namun, di tengah situasi pandemi, bersepeda harus dilakukan dengan cara yang sehat dan aman dengan mematuhi protokol kesehatan. Kini di Taman Agam Bodi memberikan kesempatan bagi para pengunjung yang ingin bersepeda sambil menikmati indahnya suasana taman. Tak perlu khawatir jika tidak membawa sepeda, karena pengelola Taman Agam Bodi sudah menyediakan sepeda yang siap untuk disewa. Biaya sewa pun cukup terjangkau.

        Tak hanya sekedar bersepeda saja, banyak hal yang bisa kalian lakukan ketika sampai di taman ini. Jika kita datang sore hari, kita bisa melihat dan berkenalan bahkan belajar dengan komunitas skateboard yang sedang latihan. Selain itu, disini pengunjung dapat mencicipi berbagai jajanan khas Payakumbuh.


        Jangan khawatir, pengunjung hanya akan dikenakan biaya parkir untuk @motor sebesar Rp. 2000,- dan untuk @mobil sebesar Rp.5000,-. Mengingat kondisi dan situasi saat ini, pengelola Taman Agam Bodi tetap melakukan penanganan khusus terkait protokol kesehatan..

Berkuah Dan Basah Ala Warmindotangahsawa

Siapa sih yang tidak suka dengan mie instan? Mie instan merupakan makanan yang disukai hampir semua kalangan. Mie dengan rasa yang enak, harga murah, dan pembuatannya yang mudah ini menjadi menu harian banyak orang terutama para mahasiswa yang jauh dari rumah.


        Kita semua tentu tidak asing lagi dengan WARMINDO (Warung Indomie) yang menjamur di seluruh Indonesia. Bagi teman-teman yang tinggal di Payakumbuh, yuk mampir ke warmindotangahsawah yang beralamatkan di Jl. Tanjung Pinang, kel. Daya Bangun, kec. Payakumbuh Barat. Pengunjung bisa datang setiap harinya mulai dari pukul 15.00-23.00. 

Hamparan sawah serta tanaman hijau di sekitar warmindo tampak membuat suasana warmindotangahsawah semakin menarik. Selain harganya yang cukup terjangkau, disini juga free wifi loh, cocok banget buat kita-kita yang mau nongkrong tanpa harus mengeluarkan budget yang besar. Disini kita juga akan menemukan Churros. Churrosnya sesuai konsep banget, super crunchy di luar dan lembut di dalam, meskipun sudah dingin crunchy nya tetap ga berubah.


Meskipun belum lama berjalan, tetapi Alhamdulillah pengunjungnya selalu ramai. Mengingat kondisi dan situasi saat ini, warmindotangahsawah melakukan penanganan khusus terkait protokol kesehatan dengan melakukan penerapan 3M (mencuci tangan,menggunakan masker, dan menjaga jarak)”. So, tunggu apa lagi, yukk mampir ke warmindotangahwasah.

Menunggu Senja di Acara Pacu Jawi

 

                                                                    Foto : padangkita.com

        Tradisi dan budaya Minangkabau sangat beragam dan unik, salah satunya yaitu Pacu jawi (bahasa Minang) atau balapan sapi. Pacu jawi ini sangat diminati oleh warga sekitar, turis domestik dan mancanegara. Pacu jawi ini diadakan sebelum para petani membajak sawah untuk ditanami padi kembali. Sapi yang dilombakan bukanlah sapi khusus pacuan, melainkan sapi biasa yang dipelihara sebagai ternak.

        Meski namanya mengandung arti “balapan”, tetapi sang joki tidak menunggangi sapi tersebut, melainkan ikut berlari seraya mengendalikan. Tak jarang para joki yang tidak kuat menandingi kecepatan sapinya berlari berujung kecelakaan seperti jatuh hingga terinjak sapi. Pemandangan seperti ini adalah hal yang lumrah dalam perlombaan ini. Acara ini sangat menyenangkan untuk disaksikan, ditambah lagi lokasi tempat penyelenggaraannya terbilang cukup nyaman, pemandangan yang indah dengan hamparan sawah yang memanjakan mata memandang.

        Biasanya, pacu jawi hanya diadakan dua kali dalam setahun. Namun saat ini, pacu jawi sudah bisa disaksikan setiap hari Senin dan Selasa di sawah Payolinyam Kelurahan Tigo Koto Nan Gadang, Payakumbuh Utara. Dan satu lagi berada di Payobasung, Payakumbuh Timur. Bagi siapapun yang ingin menyaksikan bagaimana keseruan acara ini, silahkan datang langsung ke lokasi. Acara ini dimulai dari pukul 15.00 WIB sampai dengan pukul 18.00 WIB.